Untitled [Eps 7]

by - 4/09/2014



 Cemburu. Sakit. Ya, terasa nano-nano memang, melihatmu begitu akrab dengannya di sosial media. Bahkan ketika adik manis itu menghubungiku dan aku tahu nomornya. Aku simpan. Sehingga aku bisa lihat history linenya. Kalian begitu dekat. Begitu. Bahkan aku tak tahu seperti apa kalian di luar sana. 

Entah apa, lagi-lagi aku memaafkannya. Entah hal apa yang meracuni hati aku untuk selalu tidak menjatuhkan vonis negatif pada logika. Padahal betapa mesranya kalian di sosial media. Ya. Sedangkan aku? Aku selalu menahan diriku untuk akrab dengannya di sosial media. Aku menahan dengan segala tenaga. Aku tak mau, seorangpun, tahu kita dekat. Sebegitunya aku ini ya. 

Bahkan ketika aku tahu ia sakit. Lalu kutengoklah aku adik cantik yang namanya pernah terpampang indah di status facebooknya tempo hari. Adik ini mendoakannya. Sakit tiada terkira. Setelah aku lihat semua ada dia. Percakapan mereka, tidak biasa. Lantas aku ini bisa apa?

"Ada rasa yang gak biasa, waktu aku tau kalo kamu lagi deket sama orang lain. Aku fikir cuma perasaan yang bisa pergi seketika, ternyata nggak."

Untuk ke  sekian kalinya aku mencoba untuk tidak peduli. Pergi. Pergi namun masih saja begini. Aku mulai ingin tak peduli lagi. Untuk apa? Peduliku itu tidak ia rasakan.
Apa aku pantas bertanya padanya soal adik manis di statusnya itu? Apakah ada hak untuk bertanya soal itu? Tarik nafas panjang...Tak ada.
Tapi aku punya hak untuk bertanya "Kita temen kan? kalo iya, berapa "temen sepertiku" yang kau punya? Terus AAN itu juga temen ya?"

Rasanya...
Aku hanya takut...


Gemuruh hati ini ingin bertanya. Namun masih kalah. Masih kalah dengan hatiku yang terus-terusan membelanya. Sudahlah... Ikhlaslah... Seperti apapun ia, yang penting kamu selalu ada untuknya. Jadi orang yang tulus ya. Aku hanya bisa diam, dan mulai memahami konsep jatuh cinta diam-diam itu sendiri.



You May Also Like

2 comments

  1. Nene ajarin nulis d blog dong. Tulisan nene bagus2.
    Kalo nulis d blog kadang2 suka ngerasa d batesin sama dirisendiri. Entah kenapa ada bagian yang susah buat d tulis.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe bagus darimananya? masih cupu juga >.<
      jangan berharap orang membaca tulisan kita, anggep aja kita sedang hanya ingin mengabadikan suatu momen ke dalam tulisan, atau kita sedang ingin bercerita kepada diri sendiri, dengan cara itu kayaknya kita akan lebih deket sama tulisan kita sendiri dan ga ngebatesin hehe.

      Delete