Gampar Pipi Sendiri

by - 12/27/2013

"Aku sayang sama kamu", katanya. Mungkin adalah satu kalimat yang cukup indah untuk didengarkan perempuan khususnya remaja. Rona-rona bahagia ketika selalu ada pesan setiap pagi untuknya. Ketika ada seseorang yang mau mendengarkan setiap cerita peluh dan bahagianya. Ada seseorang yang begitu amat dekat, menyayangnya, dan bisa menghadirkan tawa di setiap ia ingin. Menyenangkan pasti. Hal itu menyenangkan ketika ia belum tahu ilmu agama. Tahu sih, pacaran dosa, ya kan pacaran buat motivasi aja nggak lebih, toh pacarku tuh bisa jadi pacar, temen, sahabat, atau kakak sendiri. He always taking care of me. Itu tujuannya, perlindungan.

Di indonesia sendiri adalah negara dengan penduduk muslim yang besar, namun ciri khas muslimnya belum begitu terlihat. Banyak budaya barat yang jauh lebih melekat dibanding budaya muslim. Dari mulai tata cara bicara, berbusana, sampai kultur. Ambil saja pacaran atau realitionship. Bahasan yang sudah sering dibahas oleh banyak ustadz di Indonesia, contoh Ustadz Felix Siauw dengan bukunya, Udah Putusin Aja.

Tak lupa syukur yang selalu tercurah kenapa aku harus kuliah disini, kenapa aku ditakdirkan untuk ada di kampus ini, bertemu dengan orang-orang seperti ini, mungkin semua memang sudah ada rutenya. Allah selalu punya tujuan, percayalah. Disinilah tempat aku menambah ilmu, dari orang-orang hebat yang aku temui.  Aku belajar banyak hal untuk bekalku nanti. Disini aku berusaha mengobati hatiku, memantapkan hatiku, untuk tidak melanjutkan hubungan itu lagi. Aku ingin konsentrasi hanya pada satu hati, satu cinta, cinta pada-Nya saja.

"kamu pernah pacaran?", tanya Faris, temanku dan dia Aktivis Dakwah Kampus hahaha.
"Pernah, pas jaman jahiliyah dulu :(", jawabku. Aku tak perlu menutupinya kan.
"Yaudah yang penting kan sekarang semakin lebih baik :')", katanya tulus.

Setiap orang pernah punya masa kelam. Selalu ada titik hitam di lautan putih pun, apalagi manusia, tempat salah dan lupa. Setiap orang punya masa kelam. Secerah atau sekelam apapun itu.

Setelah melalui gelapnya jahiliyah, ia akan hargai terangnya tarbiyah. quote seseorang yang ku temukan di tumblrku. Benar...Pernah merasakan gelap memang membuatmu begitu bersyukur ketika kau dapat cahaya penerangan. Subhanallah...Terimakasih...

Ketika aku memahami arti dari dosa itu sendiri, aku punya prinsip. Aku tak mau punya pacar lagi. Akhirnya ia pun bisa mengerti. "Aku nggak mau pacaran sampai PA kelar", prinsipku. Ketika aku tambah dalam lagi di jalan ini "Aku nggak mau pacaran", prinsipku. Sudah sedikit berubah kan, meski hanya menghapuskan 3 kata dari belakangnya saja. Aku sudah cukup bahagia. Aku belajar disini.

Pulang ke rumah selalu ada pertanyaan "kabar **** gimana?", kedua malaikatku pasti bertanya. "Baik, elis udah putus sama dia. Udah nggak mau pacaran lah", ungkapku. "Yaudah, nggak udah pacaran lah, dosa", ungkap kapten rumahku. "Iya papah", jawabku sambil tersenyum. Aku bahagia sekali.

Aku mengukuhkan hatiku, aku mantapkan lagi lagi dan lagi. Namun seiring berjalannya waktu, tiada jalan yang mulus begitu saja bukan? Banyak sekali godaan, banyak rintangan. Mulai dari namanya jomblo pasti ada yang ndeketin, ya muna nggak muna lah, aku harus menyakiti beberapa laki-laki setahun belakangan ini. Dengan alasan yang sama kuungkapkan pada mereka. Ku harap mereka mengerti. Meski "aku mau nunggu kamu"-nya mereka kerap terlontar dan membuatku tak tenang. Ditambah lagi ada seseorang yang berjanji akan kembali menemuiku sepulangnya dari s3nya di luar negeri. Oh Allah :( I dont like being hoped by someone :(. Lagi-lagi aku memohon perlindungan-Nya. Semoga aku tetap di jalan cinta-Nya ini. Jikalau suatu saat nanti aku bertemu dengan jodohku yang sudah Kau goreskan, buatlah perasaan cinta di hati kami masing-masing, dan buatlah aku segera yakin akannya tanpa bimbang menyergapi. hehehe.

Berbekal kemantapan hati untuk belajar aku mulai tahu banyak hal, bahwasannya memang "wajar" ada rasa suka antar manusia lain jenis. Bukan hal tabu yang harus di takuti, hanya saja, karena "wajar" dan sederhana itulah, makanya jangan sampai ia nampak.

Diambil dengan sengaja dari karya Salim A Fillah dalam "Agar bidadari cemburu padamu:"

"Dan hendaklah menjaga kesucian dirinya, orang-orang yang belum menikah, hingga Ia mengayakan mereka dari karunia-Nya"  - An Nur 33

Cinta, ruh yang mengalir lembut, menyenangkan, bersinar, jernih, dan ceria. Terkadang juga bermanifestasi menjadi luh yang mengalir lembut, menyesakkan, berderai, jerih, dan badai...Tak pernah ia dihukumi haram. Karena ia bukan virus yang memberikan penyakit pada jiwa yang sering kita salah tafsirkan. Justru cinta, ialah makhluk Allah yang harus dijaga kesehatannya dari setiap penyakit yang mencoba menungganginya.

Dua remaja di dingsikan fajar risalah, Fathimah dan Ali mencontohkan bagaimana cinta hidup, dengan sehat, tanpa penyakit yang mengganggu kekhusyukan. Ia menjadi rahasia hati, simpati, ketertarikan, kontrol diri, doa, dan harapan. Saking rahasianya, sampai syetan pun tak tau. Masih ingatkah kisah mereka? Jika lupa bisa disimak disini.

Pastinya engkau tau apa makna keikhlasan dalam setiap amal. Dan ketidaktahuan adalah isyarat agar kita segera mengkaji. Cinta yang tercerabut dari tangkai keikhlasan akan menjadi bunga potong yang mungkin sesaat merona, dan selanjutnya masuk ke tempat sampah.

Saat kemampuan menikah belum di tangan, biarlah cinta berekspresi menjadi keshalihan, perbaikan diri hari demi hari. Karena sapta janji Illahi telah terukir di pelataran wahyu : keshalihan menjumpai keshalihan, kebusukan menjumpai kebusukan.

"Wanita-wanita yang kotor adalah untuk lelaki yang kotor. Dan lelaki yang kotor untuk perempuan yang kotor. Dan wanita yang baik untuk lelaki yang baikdan laki-laki yang baik untuk wanita yang baik..."-An Nuur 26.

Jebakan-jebakan syaithan selalu rumit untuk kita pahami terlebih dahulu hingga kita punya solusi dan prevensi. Sejak dari zaman Adam dan Hawa, hanya taqwa dalam interaksi yang bisa meredam syaithan.

Bahkan tak perlu lah berkata "Dinda, tunggu aku 3 tahun lagi". Apa perlunya menjanji yang tak pasti. Tak dimintapun, bidadari pasti menanti. Dan lelaki langit akan datang bersama cahaya...

Otak berputar kencang setelah selesai membaca bab ini. Menguatkan hatiku lagi. Aku ingin tetap di jalan ini. Aku ingin istiqomah, doakan.

Untuk mampu mendampingi orang yang tepat di masa depan. Kamu harus ditempa dulu sedemikian kerasnya oleh keadaan, dibentuk sebegitu kasarnya dulu oleh lingkungan. Agar kamu bisa menjadi sebuah bentuk yang mampu mendampingi sosok sempurna itu kelak.- mbeeer


Setiap cinta memiliki waktunya. Jika sekarang belum saatnya, belum pantas, belum siap, maka bukan berarti itu tidak cinta. Bersabar lebih baik. - tere liye


Kita ini di ujung kebingungan, mengukuti hati yang saling mencinta tapi belum halal atau menguburnya dalam-dalam hingga menyisakan luka. Untungnya aku ingat bahwa Allah tak pernah menghakiniku dengan hal yang tak mungkin tak mampu kulalui. Mari kita istiqomah dan sederhanakan rasa sebagai ujian. - Fauzan Arif


The best love is when you find someone who makes your imaan rise, who makes you more pious and who helps you here in the dunya because that person wants to meet you again in Jannah. 


Mungkin aku payah dalam mengurai rindu yang kusimpan di sela-sela jarak antara aku dan kamu. Tapi aku percaya karena hati kecilku berkata bahwa inilah bukti dari ketulusan. Jaga dirimu, untuk kita di masa depan. -Hanal Zulfan

Udahan yah mbahasin ininya, nggak pernah ada abisnya mbahasin ginian, yang jelas semoga kita istiqomah ya, untukku, dan untuk calon ayah dari anak-anakku di manapun berada ^_^, serta untuk siapapun yang sedang berjuang ikhlas dalam mencintai, yang dalam berjuang untuk memagari hatinya dengan imaan dan sedang giat-giatnya mencoba sedikit mengabaikan perasaan yang memang belum waktunya. Sama-sama belajar, semoga semakin kuat :).

Ingat, jangan merasa ini berat. Orang lain juga nggak melakukan ini kan? Itula yang membedakan kita dengan mereka, itulah yang membedakan orang yang paham dengan yang belum. Berat diawal, tapi percayalah "Laa yukallifullaahu illaa wus'ahaa", Allah tidak membebani seseorang melainkan dengan kemampuannya.




aduuh jadi curhat :3

tulisan ini aku dedikasikan untuk Nofrida Atika. Semoga kau membacanya ya shalihat :) semangat dan bismillah :)

Tambahan : baca ini kece kok :) silahkan download.

You May Also Like

5 comments