Untitled [Eps 5]

by - 4/03/2014

Perjalanan ini tidaklah semulus harapku. Aku yang terlalu tertipu. Aku yang hanya penuh akan harapan. Aku yang rapuh. Dan aku yang tak tahu diri. Laki-laki sepertinya mana bisa suka denganku? Mana bisa? Dia bisa dapat yang jauh lebih baik dariku. Bodoh. Cinta sama bego emang beda tipis.


Meskipun aku bersamanya hanya have fun, tapi kan aku juga butuh kepastian. Ketika ia datang aku sambut terbuka, ketika ia pergi tak ada di duniaku aku hanya bisa menatapnya, dibalik layar 15 inchiku ini. Inilah, apa yang hanya bisa dilakukan pecinta dalam diam, mengamati dari jauh. Meski kadang, komen-komennya dengan perempuan lain tak jarang membuatku cemburu. 

Lupa tepatnya kapan, ia pergi. Benar-benar pergi dariku. Mungkin aku hanyalah sebuah lukisan usang di tembok kamar dekat kamar mandi. Tak penting.

Ada orang lain? Mungkin. Namun aku bukan perempuan yang bisa menjatuhkan vonis negatifku padanya. Entah, seperti apapun aku marahnya saat melihat ia begitu mesranya dengan orang lain di dunia maya, esoknya aku sudah bisa memaafkannya. Meski tanpa ucapan maaf yang terucap dari bibirnya itu. Aku bodoh. Entah. Perasaan kadang tak bisa direncanakan. Cinta memang banyak bentuknya.

Ia benar-benar pergi. Dan aku tetap menyayanginya dengan tumpukan tulisan-tulisan ini. Ia membacanya tapi tak merasakan apa-apa. Lantas aku bisa apa?

Pergi juga. 

Ini adalah fase aku tidak peduli. Sudah cukup. Kemarin-kemarin itu biasa saja. 

Ketika kurasakan sudah
Ada ruang di hatiku yang kau sentuh
Dan ketika ku sadari sudah
Tak selalu indah cinta yang ada

Mungkin memang, ku yang harus mengerti
Bila aku, bukan yang ingin kau miliki
Salahkah ku bila, kaulah yang ada di hatiku?

Adakah ku singgah dihatimu
Mungkinkah kau rindukan adaku
Adakah ku sedikit dihatimu?

Bilakah ku mengganggu harimu
Mungkinkah kau inginkan adaku
Akankah ku sedikit dihatimu?
 
Bila memang, ku yang harus mengerti
Mengapa cintamu tak dapat ku miliki
Salahkah ku bila, kaulah yang ada dihatiku?
Bila cinta kita tak akan tercipta
Ku hanya sekedar ingin tuk mengerti
Adakah diriku, oh singgah dihatimu
Dan bilakah kau tau, kaulah yang ada dihatiku

Kau yang ada di hatiku,

Adakahku, dihatimu?


You May Also Like

1 comments

  1. ini mewakili banget :( aaaaaaak
    "Meskipun aku bersamanya hanya have fun, tapi kan aku juga butuh kepastian. Ketika ia datang aku sambut terbuka, ketika ia pergi tak ada di duniaku aku hanya bisa menatapnya, dibalik layar 15 inchiku ini. Inilah, apa yang hanya bisa dilakukan pecinta dalam diam, mengamati dari jauh. Meski kadang, komen-komennya dengan perempuan lain tak jarang membuatku cemburu. "

    ReplyDelete