Hari Pertama

by - 6/24/2013

Purwokerto. Semalam aku sudah sampai di tempat ini dengan penuh susah payah. Dengan penuh cerita kesialanku menuju kota ini. Aku tak peduli. Yang ku pedulikan kini udara yang sejuk, kota yang nyaman tanpa macet, kota tanpa debu sebanyak yang aku jumpai di perantauan sana. Aku disini juga merantau. Tapi kota ini, kurasa lebih bersahabat, mungkin karena aku sudah dengannya tiga tahun lalu, ah entahlah.

Pagi ini aku sudah rapi. Sengaja aku ingin sarapan. Tetapi hapeku sudah berdering, sms dari Higia masuk.
"Aku udah di Tanjung lis"
"Oke aku kesana sekarang"

Batallah niatku untuk sarapan. Ku gas motorku untuk menjemput Higia di S.Parman, tempat berhenti bus kota. Dalam perjalanan ku temukan perbedaan yang mendalam dengan Buah Batu, Bandung. Kota yang bersih tanpa sampah, tidak ada suara klakson berdering, lampu merah yang teratur, dan udara yang sejuk, mungkin karena masih di bawah kaki Gunung Slamet. Setelah dapat aku menjemputnya jam sudah menunjukkan pukul 07.25, tetapi aku lupa belum print kartu geladiku. Betapa cerobohnya aku ini haha. Akhirnya kucari print-printan terdekat. Ah, akhirnya aku menemukannya. Udah selese aku print, ternyata ini print Failed! Fotoku dalam kartu geladi jadi cartoon kaya editan photoshop haha. Aneh, ajaib. Sudahlah aku tak peduli. Aku sudah ingin cepat datang ke kantor.

Akhirnya aku sudah memarkirkan motorku. Aku segera masuk Aula. Sudah banyak yang berkumpul. Cukup lama kita ngobrol kesana kemari sama 25 anak ITT. Aku merasa seperti bertemu dengan lautan kakak-kakak kelas stematel dulu. Ibu Ami membuka acara penyambutan kami selaku HRD di Witel Jateng Barat Selatan.
Hal yang mendebarkan akhirnya datang, ketika Kak Hafidz bertanya, "Pak, bagaimana untuk plotting kantor kami Pak?"
"Ini sudah saya buatkan", kata bapak sebelah Bu Ami yang aku lupa namanya.
Aku deg-degan menerima kertas plotting itu. Aku takut aku ditempatkan di tempat yang jauh, semisal di Banjarnegara atau Purbalingga. Setelah aku buka, yes! Aku di Purwokerto. Tepatnya Divisi Akses Area Purwokerto. Meskipun bukan di kantor ini, tapi selama masih di kota ini aku senang hihi. Setelah puas tersenyum barulah muncul pikiran "Divisi Akses? Bukanya itu cocok buat Teknik Telekomunikasi ya? Kenapa malah aku di tempatin disini? Oh God why?"
Aku tidak tau kabel optik, aku tidak tahu per-telekomunikasian. Aku hanya pernah belajar kabel optik dan sejenisnya kala SMK di satu mata pelajaran saja, dan aku lupa semuanya haha. Aku hanya menelan ludah. Sudahlah, toh semua sama aja mencari ilmu kan, dulu waktu Prakerin emang belum pernah nyoba Divisi Akses sih, yaudah mungkin ini kesempatan aku untuk mencari sesuatu disini. Aku sangat mensyukurinya.

"Silahkan yang sudah dibagi kantornya bisa menuju kantornya masing-masing". Itu kata-kata terakhir penutupan dari Bu Ami. Oke. Aku langsung keluar ruangan. Aku masih menunggu semua teamku berkumpul. Tiba-tiba ada orang itu. Orang yang dari kamarin sudah baik padaku. Orang yang kemarin sudah mau bercakap-cakap denganku lagi. Orang yang baru saja semalam ada perlu dan membuat handphoneku berdering. Aku kira kita sudah biasa saja. Ternyata, dari kemarin pembekalanpun kau masih tidak mau menatap mataku. Dan sekarang kukira sudah berbeda. Kenyataannya masih tidak sesuai harapan. Masih saja, kau menyapa yang lain, tanpa mengindahkanku. Sampai di parkiranpun masih tidak berbeda. Kau menganggapku tak ada disana.

Aku pergi. Aku pergi lewat di depanmu tanpa peduli. Memang kau ini siapa? Aku tak mau tau, aku tau kaupun begitu kan. Perjalanan ke kantor Divisi Akses kurang lebih 7 menit tanpa macet. Aku tau kantor ini, aku sering lewat dulu. Kantor yang kumasuki ini kantor khusus Divisi Akses. Kantor yang penuh dengan kabel-kebal dan mobil-mobil pick up. Kami masuk dan dipersilahkan duduk.
"Dari mana ya mas?", tanya seorang Ibu.
"Kami dari Institut Teknologi Telkom Bandung Bu", kata Kak Anggit, koordinator team.
"Oh kalo saya dari Institut Teknologi Bandungan", canda seorang bapak, dan kami pun tertawa.
"Ah dari SMP mana mas?", tanya seorang bapak.
"SMP Telkom pak", jawab Kak Anggit. Tidak usah heran kalau ada yang bertanya dari SMP mana, memang seragam kami ini sudah menjawab semuanya kan. Fyuh
"Kalian membawa surat pengantar?", tanya Ibu itu lagi.
"Tidak bu, kami disuruh langsung kesini saja dari kantor Merdeka, kami disuruh menemui Pak Juni, Manager Divisi Akses", jawab Kak Anggit.
Ibu itu langsung menelepon ke kantor Merdeka, menanyakan kepada Bu Ami atas kedatangan 6 personil kami kesini. Kemudian ibu Ami berkata, "Pak Juninya sedang rapat di Kantor Merdeka Mas".
Loh loh loh? Kami ini dari Kantor Merdeka, sudah di plot kemudian kami pindah kantor, ini kenapa jadinya Manager yang harusnya menghandle sedang rapat di kantor tadi? kenapa nggak ada yang bilang? Oh God Why.
Ibunya masih saja mencari surat-surat kami. Beliau bertanya, "Adek-adek dari STT Telematika Telkom ya? Surat yang masuk ke saya kok dari sana ya"
"Bukan bu, bukan, kami dari Institut Teknologi Telkom, STT Telkom Bandung bu", jawab Kak Anggit.
"Yasudah kalian nunggu diruang atas saja ya, mari saya antar", ajak Ibunya.
Kalo bisa nanti penutupan geladi bisa kasih saran kaya dulu Prakerin sih ya, harusnya kami sebagai mahasiswa diberi surat pengantar bahwa resmi menjadi peserta geladi di wilayah tertentu agar tidak terjadi masalah birokrasi seperti ini lagi, dan nggak bikin riweuh.

Kami masuk ke sebuah ruangan khas kantor Telkom yang tidak pernah berubah. Ruang Rapatnya yang dimana-mana akan tampak sama. Ruangannya panas tiada terkira, bising alat entah apa namanya. Oh God Why.

Cukup lama kami disini diam kepanasan. AC yang kami nyalakan tidak bisa melawan panas dari kota ini. Oh I miss Bandung. Entah seberapa lama Pak Teguh datang, beliau adalah wakil dari Bapak Juni, orang yang kami tunggu-tunggu. Beliau menjelaskan beberapa sub divisi dalam kantor untuk kami. memberikan pengarahan akan program kerja dari masing-masing subdivisi. Dan membiarkan kami untuk mengatur sendiri penempatan kami untuk minggu ini, asalkan setiap minggu diakan rolling agar semua mahasiswa bisa tau benar semua subdivisi yang ada. Nice. I love this rolling!


You May Also Like

0 comments