Selamat Tinggal Pulau Cantik

by - 6/19/2013

Buku-buku bacaanku sudah kupak semuanya. Makanan sudah kutata. Kertas surat darimu sudah kupindahkan dari lantai. Aku ingin merapikan kapalku. Kapalku ini harus terlihat rapi walau dalamnya berantakan. Aku sudah bersiap-siap menyalakan mesin kapal. Aku ingin pergi dari sini. Dari pulau ini.

Bunyi mesin kapalku yang bertarung dengan ombak semakin ricuh. Ikan-ikan kecil terseret dan berenang mengikuti. Senyum kecilku mengembang. "Ah betapa bahagianya ikan ikan ini", pikirku.

Pelan-pelan ku tinggalkan pulau itu. Berat memang kapal ini beranjak, ah atau ini hanya perasaanku saja. Pulau pertama yang ku singgahi. Saat aku pandang ke belakang, semakin aku menjauh pulau itu terlihat semakin indah. Keindahannya itu kadang membuatku ingin kembali dan turun disana. Tapi aku tidak bisa. Aku seorang kapten. Aku tidak akan mau kembali ke pulau yang sama. Aku akan pergi sampai benar-benar menemukan pulau yang tidak hanya indah, tapi nyaman untuk ku tinggali. Pulau dengan atmosfir yang menyejukkan. Pulau yang berselimutkan awan agar nyaman untuk ku tinggali. Pulau yang mempunyai ayat-ayat cinta dari Tuhan yang bunyinya seperti deburan ombak yang tiada henti menghempas tepi kapalku ini.

Ku ambil teropong "masih jauh ternyata". Tak ku lihat tanda-tanda sebuah pulau pun.

                                      images from : www.deviantart.com

You May Also Like

0 comments