Kedatangan Gelombang Cinta

by - 3/12/2019

"Kamu belum dapet,  yang?", pertanyaan suamiku setiap pagi setelah aku melalui tanggal seharusnya aku menstruasi. Yang akhirnya setiap pagi ia tanyakan sampai hari ke 5 telat. Sambil tertawa dan meledek, "Hayo lo..." kemudian kubalas, "Loh yang bikin gini siapa?" "Aku....", ucapnya sambil tertawa.
Pagi itu aku sudah sangat tidak sabar. Kata orang, nyobain tespek itu setelah telatnya 7 hari, biar gak kebuang-buang tespeknya! haha. Tapi baru telah 4 hari saja aku udah nggak sabar rasanya pingin cek. Bukan buat gimana-gimana, melainkan aku pingin aja tau sedini mungkin, sehingga aku bisa menjaganya dengan baik, daripada aku nggak tau dan slenge'an gini idupnya hahaha.

Aku pernah juga sih telat 4 hari yang akhirnya kemudian berakhir dengan menstruasi, haha. Maka dari itu, kami masih berusaha untuk menunggu sampai satu minggu. Pendapat itu kami anut sampai di suatu siang aku bertanya sama Mba Dinda, salah satu teman kantorku yang sedang hamil tua, bagaimana sih momen dia tau kalau dia hamil? Dan apakah ada tanda-tanda pada tubuh yang dapat aku rasakan? 

Mba Dinda hari itu menjawab, bahwa untuk tau kita sedang hamil atau tidak caranya adalah dengan menggunakan tespek. Namun kemudian ia menjelaskan bahwa saat itu yang ia rasakan pada tubuhnya adalah bagian payudaranya mengencang. Namun ia tetap merekomendasikan aku untuk menunggu hingga 7 hari dikarenakan hormon HCG kita bisa saja belum jelas, sehingga mungkin nanti apabila dilakukan test menggunakan tespek pun masih akan terlihat samar dan harus mengulangnya seminggu kemudian.

Akhirnya hari itu aku pulang, aku ingat itu adalah hari jumat. Sabtunya kami ada kegiatan diluar rumah, yang akhirnya baru aku sadari bahwa sepertinya tanda-tanda yang disebutkan Mba Dinda juga aku alami. Masya Allah...

Esok paginya, pada tanggal 25 Maret aku sudah tidak bisa menahan kekepoanku lagi, akhirnya aku beranikan ambil tespek dan mencobanya di kamar mandi, pada urin pertamaku.

Dan akhirnya aku make juga ni tespek yang sudah kubeli dari beberapa bulan lalu. Haha

Ketika aku kucurkan pada air seni, tanda garis merahnya semakin jelas. Justru pada bagian yang menunjukkan kehamilan, bukan dibagian satunya (kan ada 2 garis yang seharusnya muncul).

"Yah... yah... yah... yang....", ucapku dari kamar mandi masih sambil ngucurin tespek 😂

"Kenapa yang? Dapet ya? Yaudah ndak papa... Kenapa yang? Hey? Dapet?", teriakan suami dari kamar.

Kemudian aku membasuh tespeknya, menutupnya kembali.. dan keluar kamar mandi.

Kusodorkan tespek itu padanya, "Nih..."

Tanganku bersambut dengan tangannya dan kemudian dia menjatuhkan dirinya ke kasur. "Wah yang... alhamdulillah..."

"Terus ini gimana yang?"

"Gatau"

Lah 😂😂😂 Dan akhirnya ketawa aja karena kita sama-sama belum tau apa yang harus dilakukan.

Akhirnya hari itu kita hanya tertawa, dan aku berinisiatif untuk mengabarkan berita ini kepada iparku, dimana beliau adalah seorang lulusan sekolah kebidanan, setidaknya untuk mencari tau apa yang harus kami lakukan saat itu.



Akhirnya aku kirimkan foto tespek kepadanya. Akhirnya ia menyarankan untuk memeriksakan ke dokter kandungan, guna memastikan kebenaran hasil tespek tersebut. Karena tespek hanya 99%, harus dicek melalui USG.

Setelahnya kami sibuk mencari rumah sakit dan dokter kandungan untuk memeriksakan hasil tespek ini. Setelah beberapa waktu browsing di internet, akhirnya kami memutuskan untuk memilih RSIA Tambak, Menteng sebagai alternatif, info dari google, RSIA Tambak masuk ke dalam 3 RSIA terbaik di Jakarta, jadi....yaudahlah ya dicoba saja.

Kami juga mencari dokter perempuan. Karena suamiku saat itu inginnya diperiksa oleh dokter perempuan, dan alhamdulillah di RSIA Tambak ada beberapa dokter perempuan yang recommended, dan akhirnya kami pergi ke RSIA Tambak...

Sampai RSIA Tambak...

Setelah mendaftar, kami menunggu dipanggil untuk timbang dan tensi sebelum bertemu dokter. Ditanyain juga kapan HPHT nya (hari pertama haid terakhir) nya.

Di ruangan dokter...
Setelah dokter bertanya kapan HPHT nya, dokter bertanya lagi, "Sudah jelas atau samar di tespeknya?", dan kami jawab "Sudah jelas dokter...", kemudian beliau tersenyum dan bilang, "Yuk kita cek dulu yuk"

Dokter akhirnya melakukan USG Transvaginal. Apakah USG transvaginal itu? USG dengan memasukan sebuah alat (kayak tongkat) kedalam vagina, dikarenakan usia kandungan yang masih sangat muda, jadi nggak akan tembus kalau USG perut.

Mau tau gimana reaksi aku pas itu? ahahahha agak shock sih! Pas Bu dokter bilang mau transvaginal. Tapi mau gimana lagi, ini harus dilakukan jadi ya...pasrah! hahahaha.

Saat di USG dokter menjelaskan beberapa hal, tentang kantung kehamilan dan usia kehamilan. Saat itu yang terlihat hanya kantung kehamilannya aja, karena usianya baru 4 minggu, sedangkan bayi akan hadir saat usia 6 minggu. Setelah dicek alhamdulillah tidak ada hamil anggur, tidak ada kista, tidak ada miom dan dinyatakan sehat, alhamdulillah...

Dokter berpesan untuk datang 2 minggu lagi, untuk cek apakah ada bayi.

"Selamat ya, kamu hamil di dalam kandungan...Tapi, bayinya belum ada, nanti 2 minggu lagi kita cek lagi"

Dokter berpesan untuk ibu hamil muda:
- Dilarang makan makanan mentah, karena di khawatirkan bakterinya belum mati

Udah itu aja 😂 Kok kayaknya informasi diluaran sana lebih kompleks ya daripada jawaban dokter. Tapi begitulah, bahkan ketika tanya,

1. Boleh makan indomie nggak si dok?
Indomie itu konsepnya tepung, tinggi natrium. Tidak ada gizinya. Boleh dimakan, kalau si ibu ngidam indomie ya ngga papa, tapi ya itu, makanan yang tidak mengandung gizi.

2. Amankah untuk berhubungan suami istri dok?
Hubungan suami istri aman dilakukan, selama tidak ada keluhan dari sisi ibu, misal keram, sakit, atau ada gangguan pada kehamilannya. Kita nanya ini karena ada yang bilang untuk menghindari berhubungan sama suami sampai usia 5 bulan karena bahaya. Kan kasian suami yak hahahahaha.

Dokter membekali kami dengan suplemen kehamilan sebagai penunjang.

See ya, 2 minggu lagi.


You May Also Like

0 comments