Belajar Mengenalnya
Ketika aku sudah mengizinkan ia
masuk ke dalam kehidupanku, ke semua aspek kehidupan yang nantinya akan jadi
kehidupannya juga, aku belajar untuk mengenalinya lebih baik. Aku tau, nanti
aku akan punya banyak waktu untuk mengenalinya, bahkan seumur hidupku, insya
Allah.
Ketika aku mau mengenalinya, aku
membuatnya dan memberikan ia pattern baik. Aku percaya ia adalah orang yang
baik, yang mau menjemputku dengan cara yang baik pula. Ketika kita memiliki
pasangan, kita harus menekankan pada diri bahwa tidak ada manusia yang sempurna, tidak ada pasangan yang sempurna.
Akan ada banyak perbedaan dari milyaran persamaan antara aku dan ia.
Aku yakin seyakin-yakinnya, proses
belajar mengenal ini akan menjadi sangat menyenangkan. Terkadang ada beberapa
hal yang tidak aku sukai darinya, begitu pula ia akan aku, mungkin. Dari
situlah aku belajar bahwa kita memang sejatinya berbeda, namun aku yakin,
perbedaan itu yang membuat kisah kita nanti akan jauh lebih menyenangkan.
Saat itu, ketika aku sudah
memantapkan hatiku padanya, pada satu orang saja di dunia ini, aku menekankan
bahwa aku akan mencintai baik dan buruknya, lebih dan kurangnya, hitam dan
putihnya, sepaket. Begitu pula yang kuharapkan padanya.
Terkadang, hal-hal kecil yang
berbeda dari kami hanya kami tertawakan, iya memang sesimpel itu. Lalu kami
berargumen sambil tertawa. Padanya aku hilangkan benci, padanya aku hilangkan
marah. Dan ketika aku menemukan hal baru pada dirinya yang baru bisa kubaca aku
hanya berpikir, “oh, kamu begini orangnya. Oh, ternyata pattern kamu seperti
ini”. Kemudian aku tersenyum.
Aku teramat yakin, bahwa Allah memberikan ia karena itu yang aku
butuh. Karena Allah aku yakin bersamanyalah aku akan jadi lebih baik, dari
sikap baik dan buruknyalah aku akan banyak belajar.
Sampai saat ini, aku masih sangat menyukai proses saling mengenal ini. Dan aku akan menjalaninya seumur hidup, insya Allah. Maka jangan pernah bosan ya, Mas.
0 comments