Bimbingan Islam Menuju Pernikahan

by - 2/23/2018

Rasulullah SAW telah memberikan kita sebuah wasiat ibadah yang sangat luar biasa, dimana dengan menjalaninya, kita dianggap telah menyempurnakan separuh agama. Coba bayangkan betapa menikah adalah sebuah ibadah yang agung, yang bahkan disebut sebagai salah satu Mitsaqan Ghaliza, yaitu perjanjian yang agung. Yang Allah sejajarkan dengan perjanjian Allah kepada Nabi dan Rasul-Nya. Masya Allah...

Bagiku, pernikahan sesungguhnya lebih menyenangkan untuk dipikirkan daripada pestanya. Ada banyak persiapan yang harus dilakukan, yang sejatinya sampai nanti sesudah menikahpun, proses belajar itu akan tetap berjalan.

Lalu gimana sih kita bisa sampai ke tahap pernikahan itu sendiri? Ada banyak pernikahan di dunia ini, ada yang membawa kita ke surga, atau bahkan sebaliknya. Meskipun ketika kita menjalaninya, kita mendapatkan banyak sekali barakah, namun pastikanlah, barakah itu ada, dalam pernikahan kita.

Lalu gimana sih caranya agar ada barakah dalam pernikahan kita?

Caranya adalah, dengan melakukan apa-apa yang membuat Allah ridha. Karena Allah menyukai yang baik, maka tinggalkanlah yang buruk.

"Sesungguhnya Allah baik dan tidak menerima kecuali yang baik" 


1. Ta'aruf (berkenalan dengan pasangan)
Proses ta'aruf adalah proses perkenalan diri di antara kedua calon mempelai. Karena tidak mungkin kita menikahi orang yang tidak kita kenali sifat dan kepribadiannya, karena dengan dialah kita akan menghabiskan seluruh hidup.
Pada tahapan ini kita perlu mencari tahu segala kelebihan dan kekurangan calon kita sebelum pada akhirnya dia menjadi teman berbagi dalam menjalani kehidupan hingga akhir hayat.
Dalam proses ini, hendaknya melibatkan wali atau kerabat dari wanita. Bisa juga dengan meminta tolong selama proses ini keduanya tidak boleh berkhalwat (berdua-duaan) tanpa mahram.

2. Nazhor (melihat calon pasangan)
Nazhor artinya melihat wanita yang hendak dilamar dan mengamatinya dengan seksama. Tujuan nazhor adalah emngenal jati diri calon pasangan dalam rangka memantapkan hati untuk melanjutkan ke tahap berikutnya.
Karena informasi dari pihak ketiga atau orang lain tentang sifat dan rupa seseorang merupakan penilaian yang masih relatif, maka Islam mensyariatkan nazhor sebagai solusinya. 
Saat nazhor, calon mempelai wanita hendaknya disertai oleh mahramnya, dan calon mempelai pria hanya diizinkan melihat pada bagian badan yang biasa nampak darinya, berupa anggota wudhu dan tanpa diikuti dengan syahwat.


3. Khitbah(proses melamar)
Untuk melewati tahap nazhor dan hati menjadi yakin untuk merajut pernikahan, maka sangat dianjurkan untuk melakukan shalat istikharah terlebih dahulu sebelum menyampaikan lamaran. Setelah itu barulah mengutarakan maksud hati untuk memperistri wanita tersebut kepada walinya.
Diantara adab khitbah  yang harus diperhatikan adalah seseorang tidak boleh meminang wanita yang telah dipinang oleh pria lain hingga pria itu membatalkannya. 
Pada saat khitbah, calon mempelai boleh menanyakan mahar yang diinginkan calon mempelai wanita. 
Catatan: Persoalan mahar dikembalikan kepada kedua mempelai, bukan kepada kedua orang tua calon mempelai wanita.

4. Akad Nikah
Akad nikah adalah sebuah perjanjian menjadi pasangan suami istri. Allah menamakannya dengan mitsaqan ghalizha (perjanjian yang kuat) untuk sebuah ikatan suci dan agung berupa pernikahan.
Proses akad nikah harus atas izin dan persetujuan wali dari pihak wanita, karena tidak ada nikah tanpa wali.
Rukun nikah yang harus terpenuhi:
  • Calon suami (mempelai laki-laki)
  • Calon istri (mempelai perempuan)
  • Wali
  • Dua orang saksi
  • Ijab qabul (akad nikah)
5. Walimatul Ursy
Setelah melangsungkan akad nikah, maka dianjurkan untuk menyelenggarakan walimatul ursy atau yang dikenal di masyarakat kita dengan sebutan resepsi. Tujuannya adalah untuk berbagi kebahagiaan dengan kerabat dan saudara.
Dianjurkan mengundang orang fakir dan miskin dalam acara resepsi pernikahan. Hal ini untuk menambah khidmat dan keberkahan resepsi pernikahan.




Semoga dengan kita menjalani sesuatu bersama ridha Allah, maka Allah akan senantiasa membersamai kita. Aamiin.

You May Also Like

0 comments