Pertanyaan Saat Taaruf

by - 3/07/2018

Jadi, saat ini aku ingin sedikit berbagi tentang pertanyaan apa aja sih yang harus diajukan pas melakukan taaruf?

Pada saat kita menjalani sebuah proses taaruf, di tahap ketika kita bertemu dengan si "dia" hihi yang tentu saja didampingi oleh mahram masing-masing, ada beberapa hal yang dilakukan. Pertama saat pertemuan itu bermaksud untuk mempertemukan kedua belah pihak agar lebih mengenal lebih baik secara langsung. Sebenarnya proses ini nggak harus sih, ada beberapa proses taaruf yang melangsungkan proses pertemuan hanya oleh masing-masing mahram saja. Ada yang sudah sangat percaya kepada mahramnya untuk bertemu si calon, untuk benar-benar memilihkan. Ini untuk yang memang tidak mau untuk kenal sendiri ya. 

Misal kita sangat percaya kepada Ibu/Ayah kita untuk bertemu si calon dan menilainya langsung, dan kita nunggu dirumah untuk hasil ketemunya, juga bisa. Tidak ada aturan-aturan tertentu dalam proses taaruf ini, hanya saja prosesnya harus tetap dijaga di koridor Allah. 

Nah, karena saat itu proses taaruf yang aku jalani bersama @bondanabe itu dimulai dari diri dia sendiri yang ingin mengenalku, akhirnya kami melakukan sebuah pertemuan di sebuah kafe sepi di Bandung. Tempat ini di pilih oleh sepasang suami istri yang mempertemukan kami. 

Proses itu hanyalah sebuah proses perkenalan seperti biasa, dan proses pertama kalinya bagi kami unguk ngobrol langsung, apabila dari CV yang dikirimkan mengundang banyak pertanyaan. Nah, aku mau berbagi sedikit nih tentang proses taaruf itu, apa aja sih yang aku tanyain ke @bondanabe sehingga kami bisa lebih mengenal lebih jauh? Mungkin pertanyaan ini cocoknya untuk cewek tanya ke cowok ya 😁

1. Perkenalan diri
Saat itu, aku meminta @bondanabe untuk memperkenalkan dirinya. Aku ingin melihat bagaimana ia memperkenalkan dirinya kepadaku. Dengan cara apakah? Bagaimanakah ia saat berbicara? Dan bagaimana ia menyampaikan maksudnya. Biasanya di fase ini, dia juga cerita soal background keluarganya, lebih kurang dia menjelaskan cv yang ia kirimkan. Duuuuh jadi inget 😚

2. Darimana kamu tau aku?
Pertanyaan ini aku ajuin karena emang saat itu aku beneran  bingung, darimana seorang laki-laki yang tidak aku kenali, mengajukan sebuah CV taaruf kepadaku. Bagiku ini adalah satu hal yang penting untuk diketahui, karena aku ingin tau, darimanakah keinginannya itu muncul. Dan akhirnya, terjawab sudah rasa penasaranku selama ini hahahaha.
Mungkin ini akan beda caranya apabila temen-temen melakukan proses taaruf karena keduanya mengajukan cv sendiri-sendiri dan dipertemukan.

3. Kegiatanmu apa aja dari bangun tidur sampai tidur lagi?
Haha! Penting banget ya aku tanya ini, @bondanabe? Tapi beneran loh, aku tanya. Dan dia pun menjelaskan rutinitasnya. Karena dari rutinitasnyalah kita bisa tau apakah ia bekerja, apakah ia sedang kuliah, dan lain sebagainya. Ini adalah salah satu langkah untuk mengenalnya lebih jauh 😄

4. Dalam sehari, shalat wajib berjamaah di masjid berapa kali?
Dan ini adalah salah satu hal penting bagiku. Kenapa? Karena shalat wajib berjamaah di masjid bagi laku-laki itu hukumnya sunnah muakkad, bahkan ada beberapa ulama yang mengatakan ini adalah wajib, sangking pentingnya hal ini bagi kaum muslim. Bahkan, meskipun buta, apabila ia masih mendengar adzan, maka hukumnya wajib untuk mendatanginya. Dan Rasulullah pernah bilang, apabila terdengar adzan dan ia tidak datang, maka tidak ada shalat baginya. Tuh kan! Penting banget!
Untuk itulah aku pastikan, bahwa ia bukan orang yang selalu shalat dirumah, apalagi shalat diakhir waktu.
Kenapa ini penting bagiku? Karena seorang laki-laki adalah imam. Ketika imam itu terbiasa shalat tepat waktu, maka makmumnya akan ikut. Tetapi, apabila imamnya shalatnya diakhir waktu, makmumnya ya juga akan seperti itu. Ada yang bilang, istri shalehah itu tergantung suaminya. Wallahubisshawab. Tapi karena bagiku shalat adalah tiang agama yang sangat penting, maka aku harus tanya secara langsung padanya.

5. Penghasilan kamu darimana saja? 
Saat itu aku tanya penghasilan dia darimana saja ia dapatkan. Karena kita boleh tau apakah penghasilannya halal/haram. Bagiku ini penting karena darisanalah nanti aku akan hidup. Apakah ia bekerja? Di perusahaan mana ia bekerja? Halalkah penghasilannya? Atau mungkin ia punya penghasilan sampingan lagi, misal usaha atau dagang? Karena kita harus pastikan, harta yang ia dapatkan dengan cara halalan thoyyiban.

6. Bagaimana kamu memanage penghasilan kamu?
Aku tanya ini karena aku ingin tau bagaimana ia mengelola penghasilannya selama ini. Apakah untuk hal yang positif? Atau untuk hal lainnya? Misal ia punya penghasian sekian. Ia gunakan untuk keperluan dirinya sekian, untuk nabung sekian, untuk membantu orangtuanya sekian.
Dari pertanyaan ini kita bisa tau, mungkin ia menganggarkan keuangannya untuk dugem sekian, untuk hura-hura sekian, untuk belanja lain-lain, atau untuk memenuhi hobinya. Gitu 😁

7. Punya hobi mahal, nggak?
Masih berkaitan dengan penghasilan, aku juga mau tau aja gitu, misal dia punya hobi mahal 😂 Contohnya ngoleksi blablablabla, atau punya hobi traveling mahal. Dari pertanyaan ini, kita bisa tau hobinya. 

8. Weekend biasanya ngapain?
Hehehe, kenapa tanya ini ya? Karena aku tau dia kerja, jadi aku ingin tau hari liburnya ia gunakan buat apa. Apakah buat clubbing? Atau datang kajian, misalnya. 

9. Kalau lagi bete, stress, suntuk, biasanya ngapain?
Kita perlu tau, apa hal yang biasanya dia lakukan saat dia bete, stress, atau capek. Apakah mungkin ia tidur, marah-marah, merokok, atau having fun dengan teman-temannya. Dengan ini kita bisa tau, seperti apa ia sebenarnya, karena orang terlihat ketika ia sedang tidak dalam keadaan baik.

10. Apa hal yang tidak kamu sukai?
Ini aku tanya karena aku ingin tau dia tidak suka apa sih, dan alhamdulillahnya, ternyata apa yang dia tidak suka adalah apa yang tidak aku suka juga. Kok bisa ya? Jodoh kali ya 😝

11. Kenapa pingin nikah? 
Setelah aku tau personalitinya, aku baru deh cari tau alasan ia menikah. Bagiku ini menjadi sangat penting, karena aku ingin tau, apa sih hal yang mendasari ia dalam niatnya menikah? Dan aku bersyukur, jawabannya sangat realistis kala itu. Aku benar-benar menilai ia adalah sosok yang realistis di jaman now ini. Mau tau nggak alasan ia menikah?

"Karena aku takut berzina", ucapnya.

Cesss! Pas itu aku langsung mikir "Ini orang realistis banget ya?" Tadinya aku sempet mikir, dia bakalan bilang jawaban standar seperti "ibadah","karena sunnah nabi', dan lain sebagainya. Tanpa pernah mikir bahwa ia ingin menikah karena takut berzina.

"Aku hidup di sebuah kota besar, dengan umurku yang selalu bertambah. Aku takut godaan wanita yang nantinya membawa ke zina", tambahnya menjelaskan padaku hari itu.

Ternyata...

Rasulullah Saw bersabda:

ثَلَاثٌ كُلُّهُمْ حَقٌّ عَلَى اللهِ عَوْنُهُ: الْمُجَاهِدُ فِي سَبِيلِ اللهِ، وَالنَّاكِحُ الْمُسْتَعْفِفُ، وَالْمُكَاتَبُ يُرِيدُ الْأَدَاءَ

Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah mendapat pertolongan Allah Swt, yaitu seorang mujahid fi sabilillah, seorang hamba yang menebus dirinya supaya merdeka dan seorang yang menikah karena ingin memelihara kehormatannya”. (HR. Ahmad 2: 251, Nasa'i, Tirmidzi, Ibnu Majah hadits no. 2518, dan Hakim 2: 160)

Artinya, bagi siapa saja yang hendak menikah dengan niat menjaga kesucian dirinya, maka berhak mendapatkan pertolongan dari Allah berdasarkan penegasan Rasulullah dalam hadits ini. Dan pertolongan Allah itu pasti datang.

12. Visi misi pernikahannya?
Nah, setelah masuk ke pertanyaan seputar pernikahan, aku mengajukan ini karena aku ingin tau, apa sih visi misi dia dalam menjalin pernikahan nantinya?

13. Rumah tangga impian kamu seperti apa sih?
Dengan ini aku ingin tau, ia ingin rumah tangga seperti apa, sehingga aku bisa terbayang rumah tangga seperti apa yang akan kami jalani nantinya.

14. Apa target terdekat dan target jangka panjang kamu setelah menikah?
Target pendek panjang aku tanyain di CV sih lebih tepatnya. aku ingin tau setelah menikah beberapa waktu, apakah yang akan ia lakukan dan kami lakukan ke depannya.

15. Istri idaman kamu seperti apa sih?
Hahaha sebenernya semua ingin istri idaman. Aku hanya ingin kriteria istri beliau seperti apa, dan alhamdulillahnya, nggak susah susah amat 😅

16. Setelah menikah, apakah membolehkan istri bekerja?
Nah...ini menjadi penting karena saat ini aku masih bekerja. Karena beliau adalah orang baru bagiku yang aku tidak tahu sifat dan sikapnya seperti apa, blank banget gitu. Akhirnya aku memberanikan diri menanyakan. Dan jawabannya pun tidak nyeleneh-nyeleneh sih. Sebenarnya pertanyaan-pertanyaan technical seperti ini bisa dijawab dan bisa berubah seiring perjalanan waktu.

17. Ada niatan poligami, nggak?
Hahaha! Ini aku mau cerita apa yang membuat aku tanya ini, tapi aku takut dihujat dibilang tidak mengormati syariat Allah 😓
To be honest, aku tidak membenci syariat Allah, poligami memang dibolehkan. Ada 4 istri yang dibolehkan, tapi... conditionalnya kayak gimana dulu... gitu sih.
Aku simple aja orangnya. And finally, saat itu karena penjelasan @bondanabe agak muter-muter, akhirnya kak Ishjar (murobbi kami) langsung to the point, "Gini Dan, Elis itu mengajukan syarat 1 istri 1 suami dalam satu pernikahan, kamunya siap gak?"
And then @bondanabe melihat aku sembari bilang, "Insya Allah siap"
😀

Kira-kira itudeh pertanyaan yang pernah aku ajukan saat taaruf dulu, (yang masih keinget) hehe. Ada baiknya untuk menuliskan pertanyaan dulu, jadi pas ketemu nggak blank dan bingung tanya apa. Mungkin bisa digunakan temen-temen untuk referensi. Selamat menjaga diri, dalam kebaikan.




You May Also Like

5 comments

  1. Assalamualaikum wr wb kak..

    ReplyDelete
  2. waalaikumussalam warahmatullahiwabarakatuh

    ReplyDelete
  3. Assalamu'alaykum, saya ingin tannya mba elis. Kalau dari ikhwannya pertanyaan untuk mba apa ya? Karena saya taaruf itu kok yg banyak tanya saya ya. Ikhwan nya tuh pasif banget.

    ReplyDelete
    Replies
    1. waalaikumussalam, kebanyakan pertanyaannya sama dari pak suami ke saya dulu. Bagaimana saya mengelola keuangan, setelah nikah mau kerja atau ndak, keberatan apa ndak sama orang yang lebih muda :D, kayanya simple-simple pertanyaan beliau. kebanyakan saya yang nanya :D

      Delete