Surat Untuk Aku di 2022

by - 5/12/2017

Teruntuk diriku sendiri, 
Semoga keberkahan dan rahmat-Nya selalu tercurah untukmu.

Bagaimana kabarmu sekarang? Apakah baik-baik saja? Akupun disini baik, tapi aku berharap keadaanmu jauh lebih baik dari keadaanku sekarang. Karena sekarang pun, aku selalu berusaha semaksimal mungkin agar selalu membuat perubahan, perubahan yang membaik.

Lima tahun lagi, mungkin kau kini tengah menjadi seorang istri dari suami yang tampan lagi shaleh. Sudah punya berapa anak kah? Satu atau dua? Atau malah kau disana sedang sibuk menyuapi anak keduamu yang masih kecil itu? Entahlah, itu yang aku harapkan. Setidaknya itu yang pernah aku beritahu padamu. Bahwa jadilah ibu dan istri penuh waktu. Itu sunnahnya.

Hari ini hari jumat, dan aku sedang berada di kantor, yang mungkin kau sudah tidak disana lagi. Aku hanya ingin sedikit menyampaikan pesan untukmu. Terimakasih telah berjuang untuk menjadi dirimu yang lebih baik dari diriku. Terimakasih telah menyelesaikan masalah-masalah yang disebabkan atas perilaku dan pilihan hidupku. Ketahuilah, apapun yang terjadi di masamu saat itu, pastilah itu adalah akibat dari sebab yang diriku perbuat hari ini. Terimakasih telah berjuang untuk itu.

Mungkin di masamu, telah banyak hal yang cukup merepotkan karena ulahku. Maafkan diriku untuk itu. Namun, izinkan diriku untuk menyampaikan pesan dari masa lalu untukmu. Saat ini, aku tengah berjuang menjadi diriku yang lebih baik dari yang terdahulu, aku sedang berusaha menyelesaikan apapun yang sedianya kelak bisa menjadi bekalmu di hari esok. Pastikan dirimu tidak menyalahkanku untuk berbagai hal yang terjadi padamu. Tetaplah lanjutkan perjuangan citamu, tingkatkan terus ibadahmu, kembangkan terus potensi dirimu. Teruslah untuk menebar kebaikan kepada semua, jadikanlah dirimu pribadi yang kontributif, yang memberikan kebermanfaatan untuk sekitar. 

Bagaimana keadaan rumah tanggamu sekarang? Aku harap akan selalu baik-baik saja. Aku ingin ingatkan kau, jika cintamu mulai pudar, ingatlah kenapa kau jatuh cinta pada suamimu. Ingatlah semua kebaikannya atasmu, pengorbanannya untukmu, dan semua yang kau suka darinya. Jangan pernah bosan, mungkin sekarang suamimu tidak setampan dulu, tapi mungkin kau juga tidak secantik dulu kan? Hehehe, maka kalian berdua, rukun-rukunlah dalam mencintai. Aku selalu berharap begitu.

Semoga kini kau menjadi seorang istri yang bisa menjadi co-pilot bagi suamimu. Yang taat lagi menyenangkan suami. Yang insya Allah surga saja sudah menanti, aamiin. Semoga kau jadi partner terbaik di segala hal untuk suamimu. Yang mendukung ia untuk terus berkembang dan beramal shaleh lagi bermanfaat untuk banyak orang. Jaman sekarang terlalu banyak orang shaleh, tapi untuk diri mereka sendiri. Hanya sedikit yang menebar manfaat. Semoga kau dan suami masuk dalam yang golongan yang sedikit itu. 

Meskipun aku yang kini, tengah berusaha memupuk diri supaya tumbuh dan berkembang, dan bisa mekar setiap hari di masa depan kini mengalami banyak jalan terjal, tapi aku selalu berusaha untuk mengatasi itu. Aku akan banyak belajar agar engkau di masamu itu bisa sudah memiliki banyak referensi pemecahan masalah. Aku akan melakukan yang terbaik untukmu.

Kau tau? Seburuk apapun diriku hari ini, dirimu masih punya masa depan yang bersih untuk kau tuliskan ceritamu. Mari kita selesaikan apa yang telah kita mulai.




You May Also Like

0 comments