Untuk Yang Terlukai Hatinya

by - 7/21/2015

Untuk kamu yang kusakiti hatinya.

Apa kabar? Semoga baik-baik saja, seperti yang kulihat di media sosialmu. Semoga media sosialmu itu adalah sebenarnya, bukan malah sebagai tembok penutup luka untuk terlihat biasa saja. Aku disini juga baik, mungkin juga atas doa-doamu selama ini, terimakasih ya!

Well, sampai saat ini atau lebih tepatnya tahun ini mungkin kita jarang bertegur sapa, jarang bertemu, jarang bercanda. Itu juga yang membuat kita merasa tidak memiliki salah terhadapnya. Namun, rasanya entah kenapa, ketika melihatmu tetap saja aku terluka, aku ingin meminta maaf. Maaf. Maafku sebesar-besarnya atas semua salah, luka, duka, dan segala hal yang menyakitimu karenaku. Mungkin aku memang begitu egois, rasanya, ah.. Selalu saja merepotkanmu, maaf ya! Maaf.

Bahkan sampai sejauh ini, aku masih saja merepotkanmu, bahkan ketika engkau sudah sama sekali tak peduli, aku masih saja menyedihkan. Masih saja membutuhkanmu disaat-saat gentingku. Kamu masih saja belum tergantikan. Sementara aku, mungkin sudah tak bernilai di hadapanmu. Terima kasih ya!

Terima kasih masih saja menganggapku ada, meski kadang aku begitu menggores luka. Aku tahu, seandainya aku laki-laki mungkin kamu sudah memukuliku harusnya. Kurang ajar, kan? Namun apakah kau tau, bahwa itu adalah sebuah bukti bahwa..bahwa..sebenarnya...kau tak pernah pergi. Aku hanya sedang terdiam di sebuah tempat baru, begitu pula dengan kau. 

Namun sekarang, rasanya sudah sedikit berbeda. Bahkan terakhir kali aku melihat bola matamu masih sangat kuingat. Bakso terakhir yang kau santap masih kuingat, pedas bukan? Tapi pasti ngga kenyang. Haha. Kamu kan makannya banyak.

Meski begitu kamu sekarang, aku harus tetap minta maaf, maaf, maaf. Bahkan sudah tiga tahun ini, maafku karena telah menjadi sosok yang menyedihkan, seseorang yang telah menyia-nyiakan. Maaf lagi dan lagi. Meski belum cukup, aku hanya bisa begitu.

Terimakasih masih peduli, akan aku, semuanya. Terima kasih masih saja baik tak terhingga, kadang aku berpikir hatimu terbuat dari apa, kok bisa baik sekali, aku penasaran. Terima kasih telah mengerti aku, bahkan sampai sekarang belum ada yang sepertimu, haduh, kamu ini makek apa sih? Obat pengertian beli dimana?

Maaf karena merahasiakan sesuatu darimu, bahkan aku menunggu kamu bertanya, aku sudah memikirkan akan menjawab sejujurnya, namun kamu masih saja sama, percayamu padaku tak tergores sedikitpun. Atau malah kau sudah tau semuanya? Hmm.. tau apa memangnya?

Terlepas dari semua itu, aku ingin bercerita banyak hal, namun rasanya sudah bukan waktunya, sudah bukan tempatnya. Aku tunggu kabar gembira darimu ya, meski melihatmu gembira dengan keluargamu sekarang aku sudah cukup bahagia. Pernah berada didalamnya, meski tak lama. Aku tunggu kabar gembira, dari seorang perempuan yang bisa membuatmu jatuh cinta lagi. Sudah lama sekali loh, masa sih belum ada. Jadi lebih baiklah, kumohon. 

Ketika aku tak bisa bicara, bahkan memandang bola matamu saja tak bisa, aku hanya ingin mengungkapkan betapa aku ini orang yang jahat terhadapmu, maka ampunilah aku. 


Untuk orang yang kusakiti hatinya, jangan lupa bahagia.

You May Also Like

2 comments

  1. setelah sekian lama tak mengunjungi blogmu, sekalinya berkunjung tetep saja sama! menyentuh kak :(

    ReplyDelete
  2. Kak elis mintak id linenya . Invite pin bbmku kak : 5F7743EB

    ReplyDelete