Kepada Pria Baik, Benarkah Kau Jatuh Cinta?

by - 8/06/2014

Kepada pria baik,
Halo pria baik, ini adalah suratku yang pertama dan mungkin juga yang terakhir untukmu. Bukan, bukan berarti aku tak ingin lagi berinteraksi denganmu. Hanya saja belakangan ini semua terbaca terlalu aneh dimataku. Gerak-gerikmu, isyarat yang kau selipkan disetiap statusmu, dan bagaimana kau mencari kesempatan hanya untuk bertanya ‘apakah aku baik-baik saja?’
Semuanya terlalu berlebihan untuk disebut normal menurutku

Wahai pria baik, benarkah kau jatuh cinta?
Padaku? dengan seorang perempuan seperti ini? kadang aku bertanya pada pertemuan manakah kau mulai jatuh cinta jika benar seperti itu? apakah saat aku memakai baju terbaikku? atau saat jilbabku sedang rapi-rapinya? atau dalam suatu acara ketika aku sedang sibuk mengoceh didepan dan kau menjadi peserta?
Kuberitahu, mungkin yang saat itu kau lihat adalah aku dengan sisi-sisi baikku. Sisi burukku tentu lebih banyak daripada yang kau tahu. Aku adalah perempuan yang punya kepala sekeras batu, tentu saja tidak mudah mengendalikan seseorang seperti aku. Bukan, aku bukan tengah menjelekan diri sendiri. Tapi sedang memeringatimu. Sanggupkah kau bertahan dengan wanita sepertiku?
Itulah sebabnya, kau pun harus berpikir baik-baik sebelum memutuskan jatuh pada hati seseorang.

Jika memang benar kau jatuh cinta.
Jika benar kau jatuh cinta. Simpanlah cinta itu baik-baik. masukan mereka dalam kotak kaca. kau tau, terkadang cinta bisa jadi seperti bunga. Jika kau beri pupuk dengan baik maka ia akan tumbuh dengan indah, mekar ketika sudah waktunya. Tapi jika kau beri pupuk berlebihan maka mereka akan tumbuh tak karuan, akarnya mungkin akan membelit, durinya bisa melukai dan aromanya membuatmu kehilangan dirimu sendiri. Kau tau kan, sesuatu yang berlebihan tak pernah baik. Jadi taruh saja mereka disudut rumah atau ditempat yang sulit kau temukan, di bawah tempat tidur misalnya. Tentu saja sekali kali kau boleh mengunjungi mereka, bertanya kabar dan bertegur sapa. Tapi hanya sekedar begitu saja.

Bukan, bukan berarti kau buruk. atau berarti aku baik. Hanya saja setiap perasaan perlu pertanggungjawaban. Dan kita bertanggungjawab penuh pada apa yang kita izinkan masuk, tumbuh, dan berkembang dihati kita. aku tak mau memberatkanmu dihadapan Tuhan. Karena cinta yang baik seharusnya membuat semakin dekat dengan Yang Maha Cinta, bukan malah menjauhi dan melanggar perintah-Nya.
Maaf. Maaf untuk semua kesalahan dan semua yang mungkin kau salah artikan.
Lupakan aku.

***

Jodoh itu cerminan dirimu sendiri, percayalah jika jodohmu sekarang tengah melakukan hal yang sama dengan dirimu. Maka, jangan repotkan dirimu dengan cinta yang belum saatnya, pada perasaan yang hanya akan menyusahkan dirimu sendiri, pada pengharapan yang kau buat-buat sendiri.

Bagi kami perempuan baik-baik ketika ada seorang laki-laki yang mulai menunjukan rasa sukanya tapi tidak siap dengan komitmen itu seperti tamparan keras, karena kami kerap merasa gagal menjaga hijab dengan baik. Maka jangan sukai kami dengan cara yang tidak baik, jemputlah kami secara baik-baik. Jika kau belum mampu, maka terus perbaiki diri dan bersabarlah




You May Also Like

0 comments