Jomblo Night Part 3 : 5cm

by - 7/23/2013



Hari sudah sore, panas matahari pun sudah menyusut di kota ini. Aku masih di kantor. Kerja? Enggak, Cuma ngenet aja haha, pekerjaan sudah selesai dan ini sudah santai time. Masih bertahan mentionan di twitter dengan teman lama yang ada jauh di Semarang sana untuk menuntut Ilmu, sebut saja namanya Bunga, eh Ardi. Dia sedang berada di Purwokerto saat ini, dan dia ingin mengadakan kumpul kecil-kecilan sahabat-sahabatnya yang ada di kota ini. Akhirnya rencana pun terbentuk. Dan beda dengan rencana awal yang tadinya mau duduk-duduk minum kopi akhirnya berubah jadi Buka bersama. Penentuan tempat pun menjadi masalah yang cukup pelik, akhirnya ditentukanlah oleh 3 serangkai yang bergabung di grup chat yang ku beri nama “rapat tempat buber” sore ini, tempatnya adalah Ayam Goreng dan Bakar Tantene”. Tempat yang sangatlah tidak asing di kota ini. Oke fix, dan sekarang yang menjadi tombak galau adalah siapa saja yang mau ikut dan siapa yang mau booking tempat. Rapat kita bahas kembali. Dan karena aku bisa balik kantor pukul 4 sore ini, diputuskanlah aku, Ardi, dan Prima yang booking. Karena Bhagas masih berada di Purbalingga sana, dan bisa sampai menjelang maghrib di kota ini.

Ku putuskan untuk kabur dari kantor lebih cepat dari biasanya. Setengah 4 sudah kutinggalkan kantor ini dengan tak lupa pamit kepada ibu Triw. Ku pacu kuda besi untuk cepat sampai dikos. Ardi sudah menungguku untuk mandi dan menemuinya disana. Mandilah aku secepat kilat, dan berangkat. Sampai tempat yang diijanjikan tak ada seorangpun disana. “Jahat sekali mereka membuat perempuan menunggu”, omelku. Untuk beberapa lama akhirnya kutemui mereka disana, Ardi dan Prima datang, dengan motornya masing-masing, dan aku pun begitu. Boros sekali kami ini. Jadilah kami bertiga memesan tempat, dan semuanya sudah booked. Oh God why. Jadilah kita dapat tempat di bagian terakhir, dekat dengan bambu yang biasa disebut “papringan”. Aku akhirnya memesan makanan ke depan. Dan tak disangka, di bill pemesanan disebut “Elis Papringan”, dan mbak-mbak dapurnnya berteriak, “ Elis Papringan Bakar 4 Goreng 1 jus melon jus blablabla”. Dia berteriak di depan mukaku, dengan nama tambahan yang cukup indah untuk Ardi tertawakan di sebelahku.

Pesanan akhirnya datang setelah sekian lama menunggu. Kemudian si keribo Anjar datang dengan gagahnya, tanpa ipat. Oke, jadilah kita berlima yang makan bersama malam ini, Elis, Bhagas, Prima, Anjar, dan Ardi. Buber Jomblo namanya. Kita berlima sudah nampak seperti pemeran di film 5Cm lah pokoknya, 5 orang jomblo yang akan mengguncangkan dunia, dengan 1 perempuan di dalamnya. Yap, mirip lah. Adzan sudah berkumandang, ayo kita buka puasa. Bismillah…

Buka dan bercandaan khas kita sudah selesai. Pergilah kita ke musholla yang ada di tempat makan ini dan sholat berjamaah. Setelah sholat kita masih bingung akan melanjutkan misi malam ini dengan apa. Nonton? Yuk yuk, banyak yang setuju, tapi Bhagas sedikit enggan, “traweh disit bae, mengko nembe nonton”. “lah nyong ket wingi traweh bae, genah pingin siki mbolos koh”, sanggah Ardi. Akhirnya aku yang memutuskan saja untuk taraweh terlebih dahulu, masalah nonton gampang lah.

Pergilah kita dari tempat ini, lima orang dengan motornya masing-masing. Bayangkan betapa alay dan tidak efisiennya kita di tengah harga bbm yang sudah naik. “Dasar jomblo, naik motor aja satu-satu”, ledekku pada mereka, dan tawa mereka mengikuti. Aku berada di barisan paling akhir dari keempat orang didepanku. Dan kupandangi dari belakang, kita ini lucu dan sangat tidak efisien, menggunakan 5 motor berturut-turut seperti apa saja.

Kami pergi ke rumah bagas, niatnya untuk meletakkan motor dan pergi ke bioskop, mereka masih mau nonton, dan karena ada aku sebagai cewek satu-satunya lah agar mereka nggak malu nonton berempat cowok semua, okelah aku turuti. Sampai rumah Bagas, dan ternyata theatre sudah terlambat 15 menit dan masih banyak antrian. Akhirnya kita rapat, dan jejejeng, akhirnya bagas nyeletuk “Siki traweh disit bae, mengko nonton sing jam sanga”. Aku menjawab, “aku nggak bisa, kos ku tutup jam 10”.  Lah jam 11 sih ngapa lah lis, ayo lah nonton dulu”, bujuk Anjar. Tapi aku tetap menggeleng.
Akhirnya sepakat kita berlima untuk sholat taraweh di Masjid biasa tempat Bagas dan keluarganya taraweh, dan kita berangkat di belakang keluarganya. Setelah taraweh selesai, kita diberi hidangan kolak dan asinan oleh Bhagas. Oh ini anak lagi baik banget hihi. Kita bercanda kesana kemari sembari menikmati hidangan dari Bhagas, setelah terasa cukup, akhirnya kita putuskan untuk duduk-duduk atau ngopi-ngopi dulu, dan akhirnya kita sampai di Alun-alun Purwokerto.
Diputuskanlah oleh grup 5cm ini untuk nyari jagung bakar langganan Anjar. Semuanya sudah memarkirkan kendaraannya di parkiran alun-alun Purwokerto yang nyaman. Suasana malam ini bagus, ramai, dan banyak bintang, bulanpun memancarkan sinarnya, dan aku suka malam ini.

Jagung bakar sudah di tangan masing-masing. Kami berlima membentuk lingkaran dan mulai menggerogoti jagung bakar kami. Pedas. Sungguh, dan aku kebagian yang paling pedas. Ku paksa Ardi ke minimarket untuk mencari air, dan tersisa aku, Bhagas, dan Prima duduk diatas rumput kota ini.

Setelah lama ku tunggu mereka datang dengan minum dan cemilan, Yeay kita benar-benar senang-senang malam ini. Melepas kerinduan bercanda kesana kemari, senyum dan tawa yang lepas bersama teman malam ini. Tapi ada yang mengganjal, aku cewek sendirian diantara cowok-cowok ini, masih duduk-duduk makan jagung bakar dan teman-temannya di alun-alun sampai jam segini, pake kerudung, pake rok, oh God why. Malu sama kerudung :(. Tapi mau gimana lagi? Mereka temen-temen aku? Nggak dosa kan? Udah lah stress kalo dipikirin, yang penting aku dan mereka seneng :D.
ini malam sabtu ya?”, kata Ardi
Iya”, jawab kami.
Jomblo mah malam mingguane nang malam sabtu yah, nggasiki”, lanjut Ardi.
Dan tawa kami malam itu akan jadi kenangan selamanya, dan taraweh kami malam itu akan jadi kenangan selamanya. Dan tawa kami malam itu akan dikenang...selamanya.
images from: http://guruhnusantara.deviantart.com/art/Too-Much-Things-In-One-Day-47742201


Langit menjadi saksi, persahabatan kita.

You May Also Like

0 comments