2016 Review List

by - 1/31/2017


Hai freeders! 

Hi semuanya! Long time no see ya!
Udah cukup lama memang menjadi tidak produktif di blog kesayangan aku ini. Tempat biasanya aku bisa menuliskan apa yang ada di fikiranku, membuang masalahku, dan hanya sekedar berbagi kepada siapapun. Sejatinya aku suka berbagi kepada seseorang, dan aku menyukai orang orang melihat apa yang aku bagi, bukan tentang karena aku yang membagikannya. Yap!

Well, hari ini sudah hampir di ujung bulan Januari 2017, dimana sudah lewat satu bulan meninggalkan tahun 2016. Namun memang karena sebelumnya aku sudah membuat 2015 review list dan ternyata masih mengendap belum seratus persen dan masih di draft. Hmm menurut kamu haruskah aku lanjutkan tulisannya? Sudah molor setahun lamanya. Waw! Sesibuk itukah Elistiana Siswanti ini? So, untuk mendisplinkan diri ini aku ingin membuat 2016 review list ku he he he. Hanya untuk sharing misal ada yang bisa diambil baiknya, dan untuk kenangan supaya aku tidak lupa bahwa aku harus banyak mensyukuri nikmat di tahun 2016.

2016 adalah salah satu tahun tergalauku. Yap! Galau berat. Galau masalah pekerjaan. Terlebih lagi 2016 kubuka dengan status bukan mahasiswa. Dan saat itu aku masih luntang-lantung mencari setitik sinar yang kumulai dengan menuruti mau kedua orangtuaku, bekerja di dekat rumah seperti di postinganku yang ini. Akhirnya ya... here we go..



1. Pekerjaan pertama
    Kerja di SISFO atau Direktorat Sistem Informasi Telkom University membuka peluangku di tahun ini. Dari mulai piyik yang tidak tahu pekerjaan dipaksa oleh keadaan untuk bekerja. Ya, keadaan karena aku bukan lagi mahasiswa yang bisa selalu ditanggung kehidupannya. Aku harus bisa membuktikan kepada diriku sendiri bahwa aku mampu. Pada keluargaku, bahwa aku bisa hidup dari jerih payahku sendiri. Karena aku yakin, anakku nanti harus lahir dari rahim ibu yang hebat. Setidaknya pernah berjuang untuk membuktikan pada dirinya sendiri.
Di sisfo aku kenal banyak orang. Ya, seperti di postingan baru lulusku sebelumnya, dan sepertinya memang benar bahwa Allah menempatkan kita penuh dengan alasan. Dan ternyata dari sisfo jualah aku menemukan kamu, jodohku. Insya Allah. Mungkin nanti akan jadi tulisan tersendiri ha ha ha. Itupun kalau aku dapat izin untuk menulisnya. Karena aku akan menulismu dengan indah.

2. Hijrah ke Jakarta
Setelah kurang lebih lima bulan bekerja di Bandung. Menikmati Bandung dan sepertinya memang sudah harus mengucapkan selamat tinggal kepada kota yang sangat mengagumkan itu. Kota yang sampai kapanpun akan aku selalu rindukan untuk datang lagi kesana.
Dan Bandung bagiku bukan bukan hanya masalah geografis, tapi lebih dari itu melibatkan perasaan yang bersamaku ketika sunyi. - pidi baiq
Namun akhirnya hari itu tiba. Aku dipanggil Jakarta. Dan dengan ketidakmampuan orangtua untuk mengetahui rezeki kita ada dimana, aku hijrah setelah papa mengucapkan kata "Ya". Dan welcome Jakarta! Be nice please.
Sampai akhir 2016 aku merasakan atmosfir Jakarta yang banyak orang bilang menakutkan ini. Aku sekuat tenaga memberanikan diri untuk akrab dengannya. Panas terik, semua sama. Syukur memang harus menjadi pegangan agar kuat disini. Namun alhamdulillah, salah satu great things yang aku dapatkan adalah aku berdoa untuk mendapatkan pekerjaan dan lingkungan yang baik. Dan Allah adalah sesuai prasangka hamba-Nya terhadap-Nya. Masya Alllah.
Banyak orang yang bertanya, "Gimana lis Jakarta? Betah?"
Dan jawabanku selalunya, "Biasa aja kok, betah insya Allah". Sebenarnya ingin jawab, "Lebih betah kalau ada suam"

3. Mencoba kerudung syari
Kamu mungkin tau kapan pertama kali aku memakai jilbab. Bagaimana prosesnya seperti yang pernah aku tuliskan disini. Dan memang  insya Allah sudah memenuhi syariat, yaitu menutup dada. Namun ketika kita belajar, kita akan mencoba untuk menjadi lebih baik. Dan ya, akhirnya setelah sekian lama, aku mencoba untuk mengenakan kerudung yang lebih lebar dari biasanya.
Dan sebuah tantangan yang aku hadapi. Dari keluarga besar, dari lingkungan pekerjaan dan teman-teman. Allah memang sudah berfirman bahwa "Apakah kau beriman lalu tidak diuji?" Karena setinggi apapun iman kita, Allah pasti akan uji. Pasti.
Semakin paham muslimah, maka akan semakin terulur jilbabnya.
Dan sampai saat ini aku masih belajar untuk mengenakannya. Meskipun kalau di kantor kadang-kadang doang dan kebanyakan pakai pashmina menutup dada, karena di kantor belum memungkinkan untuk itu. Ah.. atau hanya imanku saja yang terlalu lemah.
Doain aja agar aku selalu bisa istiqomah menjaga diri ya. He he he

4. Amaya
And finally yap! Aku membuka usaha sendiri. Bermula dari iseng bersama teman sekamar. Dan karena kita hobi banget shopping, kenapa kita tidak membuat hobi itu bermanfaat? Dengan belanja tapi dijual lagi? Satu, kita bisa memuaskan hasrat belanja, kedua kita bisa membantu orang lain, dan ketiga kita dapat profit. Dan akhirnya kita membuka online shop ala-ala bernama Amaya.
Saat ini karena ada masalah intern, Amaya nya belum kepegang sepenuhnya, dan memang dari awal aku dan partnerku itu beda prinsip dan aku mengalah, karena saat itu kita belum bisa mengikuti prinsipku, jadilah mengikuti prinsip dia. Dan setelah dia sudah tidak bisa mengelola Amaya lagi, aku ingin mengambil alih amaya dengan prinsipku sendiri. Namun sampai detik ini aku belum bisa memulainya. Aku butuh partner. Mungkin nanti aku akan memulai usaha ini lagi dengan lebih baik.
Tapi memulai sesuatu yang baru dan berhenti ini tidak begitu mengecewakan aku. Karena aku jadi banyak belajar dari sana. Bagaimana mengelola keuangan, mengelola supaya laporan kuangan tetap balance, menghitung harga pokok penjualan, dan pelajaran berharga untuk menghormati partner. And yet, I'm a learner. Terimakasih partner aku, terima kasih amaya, semoga Allah memberkahi kita semua.

5. Bertemu jodoh?
Hmm.. ini aku nulisnya aja sambil senyam-senyum. Nggak tau harus nulis apa, dari mana, dan bagaimana. Memang umur sudah tidak lagi belia, tanggung jawab besar sudah ada di depan mata. Kita semua sedang menunggu. Menunggu akan kedatangan, bisa jadi jodoh, atau maut. Dan aku berdoa untuk bertemu jodoh sebelum bertemu maut, karena aku tidak mau bertemu Allah dalam keadaan membujang. Aku ingat ini salah satu tulisan dari seorang ulama.
Well, kita tidak pernah tau bagaimana jalan kita untuk bertemu jodoh. Bagaimana kita mencari, karena pertemuan tidak selalu berawal dari pencarian. Dan Allah adalah sebaik-baik perencana.
Jika kita tau bagaimana Allah mengatur urusan kita, pasti kita akan meleleh karena jatuh cinta kepada-Nya.
Dan aku meleleh ya Allah, terima kasih. Banyak hal "ajaib" yang aku rasakan, yang tak pernah sedikitpun pernah aku bisa melakukannya, namun hanya dengan kekuatan-Mu lah semua bisa terjadi. Hamba hanya bisa berterima kasih dan bersyukur atas semuanya. Ternyata benar kata Kurniawan Gunadi,
Tujuan yang sama mempertemukan orang-orang di perjalanan.
Semoga kita dipertemukan dengan seseorang yang tujuannya adalah Allah. Hanya aku minta ya Allah, jagalah perasaan ini tetap di koridor yang benar. Karena aku tidak ingin mengecewakan Engkau.

1. Yunita
    Partner aku di Jakarta, penolong aku, mbakku, semuanya. Orang yang rela berbagi kamar denganku. Hidup selama dua puluh empat jam bersama. Dan orang yang mengajari aku bagaimana cara bertahan dan menjadi keras di Jakarta.
Kalo di bus, anggap semua orang itu jahat.
Even ibu-ibu berseragam PNS pun bisa jadi copet. Tidak ada yang menjamin semua orang itu baik. Dan dia selalu bilang, "Di Jakarta, kamu harus suudzon sama semua orang" ha ha ha. Tapi masuk akal sih, karena harus selalu waspada daripada menyesal, iya kan? Makasi ya mba kamu udah jadi mbakku dan membantuku menjadi lebih kuat, lebih berani, dan lebih menjauhi sifat "nggak enakan" sama orang karena akhirnya ketika kita terlalu nggak enakan adalah kita yang akan tertindas. Terima kasih atas semua ini. Ku sayang kau!

2. Budi
Budaaaaai. Gantengnya aku. The one and only manusia penyelamat makananku dikamar dari kebasian. Seseorang yang dengan pedenya berkata "Ih, ini mau basi", padahal basinya lebih lama. "Aku nggak suka deh ada makanan mubadzir, entar kamu buang", lalu ia membuangnya juga. Iya, membuang ke perutnya yang semakin hari semakin tambun itu. Seseorang yang bisa diajak cerita bersama, ngadem bersama, nyari sesuatu bersama, orang yang bisa dimintai alasan dan pemikirannya, meski kadang sama saja dengan membuang waktumu karena dia hanya akan bercanda. Tapi orang ini adalah manusia tulus yang bisa aku sewa jadi pendamping kondangan kemanapun berada tanpa biaya. Makasih loh bud, tetap jadi sahabatku terus ya. Me luv you!

3. Bella
Kesayangan aku satu ini. Kesayangan parah. Istri shaleha, aamiin yang nanti aku bisa mengikuti jejaknya. Orang yang sudah seperti ibuku sendiri. Apa yang aku butuhkan, apa yang ingin aku tanyakan. Apapun yang ingin aku minta sarannya, ia selalu memberikannya. Terlebih lagi memberikan rasa aman dan membuatku sedikit santai menghadapinya.

4. Mba Aul
Mba aul, makasih ya buat semuanya. Aku yakin pertemuan kita di sisfo bukanlah kebetulan, Allah memang sudah merancang itu semua. Semoga apa yang mba aul lakukan akan menjadi amal jariyah yang pahalanya tidak habis-habis mengalir untuk keluarga kecil kalian. Terima kasih.

5. You
Aku ingin mengenalmu dengan baik dan dengan cara yang baik. Aku ingin belajar mengenalmu seumur hidupku. Can't wait to start!



1. Minus nambah
And well, karena aku termasuk orang yang malas pakai kacamata, aku jarang pake dan kerja di depan layar komputer dan seringnya lebih dari delapan jam. Akhirnya setelah periksa ke dokter mata, diberi wejangan untuk mulai menyayangi mata kita. Beri hak kepada mata kita untuk melihat apa yang seharusnya mata lihat. Kalau udah minus, apa yang kamu lihat tanpa kacamata itu bukan yang sebenarnya kamu lihat, kata dokter. So, yap akhirnya aku berusaha untuk menjadi manusia rajin pemakai kacamata.
Tapi... tau nggak? Kok aku ngerasa pengelihatanku malah jadi tambah buruk ya semenjak rajin pakai kacamata? Apa minusnya tidak sesuai? Hmm.. Dilema.
Tapi sekarang lagi pingin ngikutin cara temenku sih, dia minus dan tiap hari makan wortel mentah! Bayangin! Wortel mentah. Dan aku bilang, "Di jus aja deh ya". "NGGAK, LIS". Mentah aja kamu makanin tiap hari, nanti pengelihatan kita lebih bagus. Percaya deh minusku sembuh. Dan memang minus dia sembuh. Amazing sih. Tapi mentah? Erm... Dicoba pake jus yang manis dulu aja kali ya. Mentahnya nanti aja kalau udah disuruh suami. Pft...
Kalian harus bersyukur yah, karena mata minus adalah salah satu disabilitas, semoga kita semua diberikan kesehatan oleh Allah :)

2. -
Setelah berpikir beberapa saat, aku bersyukur tidak perlu untuk mengisi 3 not-so-great-things that happened in 2016 sampai poin kedua dan ketiga. Itu artinya, sepertinya tidak ada hal kurang menyenangkan lagi selain ini. Masya Allah. Segala puji untuk-Mu ya Allah ya Rab..


1. Hidup di Jakarta
    Dulu aku menganggp jakarta itu horor. Jakarta itu seram. Jakarta itu blablabla. Dan akhirnya kuberanikan diri ini. Sekuat tenaga menjelajahi Jakarta. Memang manusia mempunya keterbatasan untuk mengetahui rezeki mereka ada dimana. Seperti firman Allah:
“Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” (QS Al Mulk : 15)
Bahwa sejatinya Allah memerintahkan kita untuk berjalan di segala penjurunya. Dan semoga Allah memudahkan kita untuk melakukannya. Berjalan di segala penjurunya. Keliling bumi Allah. :D aamiin.
Untuk itu aku beranikan diriku, berbekal kepercayaan terhadap Allah, bahwa Allah lah yang akan mengatur semuanya.
Alhamdulillah, di Jakarta tidak pernah merasa kesepian, sendirian. Karena ada teman-teman yang sudah kuanggap sebagai saudara sendiri, yang sudah kukenal lebih dari 7 tahun silam. Yang kuketahui masa-masa labilnya. Yang akan selalu menemaniku, menjadi keluargaku di kota rantau ini. Terimakasih lagi, ya Allah :)
Pertama hidup di Jakarta kesannya panas (ya iya lah!) lalu seiring berjalannya waktu bisa juga adaptasi dengan cuaca ibukota ini. Ada beberapa hal yang harus aku (dan kamu) perhatikan jika di hidup di Jakarta:
  • Kalau sendiri, jangan pasang muka bingung
    Jangan pasang muka bingung kalau sendiri. Karena kamu bisa jadi sasaran empuk oknum yang berniat jahat terhadap kamu. So, kalo bisa pasang muka sombong aja ngga papa ini serius :')
  • Kalau di terminal jangan takut.
    Belajar karena aku sering pulang naik bus, dan semua orang yang tanya aku naik dari mana, kujawab "Dari kampung rambutan", dan reaksi mereka adalah, "Kok berani banget?" Kan disana serem.
    Takut sebenarnya, takut banget malah. Namun aku selalu serahkan lagi sama Allah. Bahwa Allah pastilah akan melindungi hamba-Nya yang meminta perlindungan. Jam setengah tiga pagi sampai rambutan, bingung harus bagaimana, Allah kirimkan salah satu pertolongan-Nya dengan mengirimkan seseorang yang dengan senang hati tanpa diminta menunggu dan menjemputku. Mengantarkanku dengan selamat :) Allah Maha Romantis :') Jangan pernah takut, kita punya Allah :)
  • Kalau ada di angkutan, anggap semua orang jahat!
    Suudzon emang nggak baik, nggak boleh, dilarang malah. Tapi saat ini kita harus punya rasa sedikit suudzon. Bukan suudzon terharap orangnya sih, tapi suudzon sama semua orang. Mungkin dengan cara itu kita jadi sedikit lebih waspada, lebih aware, dan lebih bisa menjaga diri. Karena bahkan ibu-ibu berseragam PNS pun tidak menjamin. Ini berdasarkan pengalaman temen-temen aku.
  • Jangan kebanyakan jajan di luar!
    Kalau ini udah pada tau kan resiko apa yang bakalan didapet? Yap! Resiko yang sangat mahal. Yang tidak mau dialami semua orang. Sakit. Kesehatan kita adalah urusan kita, tanggung jawab kita. Untuk itu kita harus bisa menjaganya sebaik mungkin. Bukan, bukan berarti tidak boleh jajan di luar selamanya, tapi kamu harus bisa pintar-pintar memilih makanan yang baik untuk dikonsumsi. Karena kesehatan di kota ini memang mahal harganya, dan nggak enak rasanya.
    Seorang dokter pernah memberi wejangan kepadaku, "Bolehlah sekali-kali makan Amigos. Tapi tetep harus diperiksa ya kebersihannya".
    "Amigos? Apa itu amigos?", tanyaku.
    "Agak minggir got sedikit", jelasnya.
    ha ha ha
    "Tetap harus diperhatikan ya, bagaimana ia mencuci piringnya, apakah airnya mengalir atau tidak, karena itu sangat penting", jelasnya.
    Karena kalian tau sendiri lah, di Jakarta ini semua pedagang bisa melakukan apa saja, tidak ada yang bisa menjamin ke higienisan makanan mereka. So, better masak sendiri sih :)
  • Hindari pulang terlalu malam
    Hiaak dan ini sangat penting untuk perempuan di Jakarta. Kalau pulang jangan terlalu malam. Pernah aku pulang belum terlalu malam sih menurutku, ya masih dibawah jam sembilan malam lah, tapi aku diikuti copet sampai halte dan menemukan tasku sudah terbuka. Coba? Dan aku persis berada di depan dua orang memakai topi yang berada kurang dari satu meter di belakangku. Akhirnya aku cuma bisa percepat langkah tanpa berkata apa-apa. Aku takut, jikalau malah ada benda tajam yang dibelakang mereka. Innalillahi. Takut. Makanya jangan pulang terlalu malam sendiri yah!
  • Jangan main handphone sambil jalan di trotoar
    Ini salah satu yang harus diperhatikan juga karena pernah dialami temenku sendiri. Di daerah kantor sekitar setelah isya, ada perempuan memegang handphone sambil jalan. Dari arah jalan ada sepeda motor menghampiri dan menjambret handphonennya. Keadaan sebenarnya belum begitu malam kan? Tapi namanya kejahatan terjadi saat ada kesempatan kalo kata bang napi. Jadi kita harus tetep hari-hati yah :)

2. Mengamalkan ilmu
Alhamdulillah, ada banyak sekali hal yang harus aku syukuri di tahun 2016 ini. Terlalu banyak bahkan jika aku harus tuliskan semuanya. Karena nikmat yang Allah berikan jika kita tuliskan menggunakan tinta lautanpun niscaya tidak akan cukup. Masya Allah :')
Hanya saja elis, kamu harus menuliskannya disini supaya kamu ingat. Supaya mungkin nanti anak kamu baca. Supaya mungkin nanti anak kamu baca dan bertanya pada ibunya perihal kapan ibunya pertama kali mencoba mengamalkan ilmu yang sangat penting bagi hidupnya. Ilmu yang sangat penting untuk diterapkan oleh semua orang. Ilmu yang mudah dibaca tapi tidak mudah mengamalkannya. Dan kita harus bersyukur dan terus berjuang untuk mengamalkannya.
Allah Subhanahu wata'ala berfirman,
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
“Dan janganlah kalian mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.” (Al-Israa’: 32)
Dari awal perjalananku hijrah, atau lebih tepatnya sadar betul bahwa Islam ini agamaku dan aku harus benar-benar mengimaninya seperti postinganku 4 tahun yang lalu, aku masih saja terus terbayang-bayang dengan kalimat itu. Namun hanya sebatas terbayang-bayang, belum bisa dengan sempurna dan sungguh-sungguh mengamalkannya. Sedih rasanya. Kenapa baru bisa sekarang ya?
Ah, Allah, terima kasih :') puji syukur hanya untuk Engkau. Terimakasih akhirnya bisa juga bersikukuh untuk mengamalkan hal satu itu ya. Karena sedari dulu masih saja terganjal dan terhalangi oleh banyak hal.
Tanpa kekuatan-Mu aku tak akan mampu melawan diriku sendiri.
Aku yakin benar bahwa jika saat itu aku tidak meminta kekuatanMu, aku tidak akan mampu. Untuk itu aku disini untuk bersyukur ya Allah. Semoga teman-teman yang lain bisa segera mengalahkan dirinya sendiri ya untuk masalah ini. Yuk :') Kisah panjangnya mungkin lain kali aku tuliskan di postingan yang lain ya, insya Allah. Karena banyak sekali kado yang Allah siapkan setelah kita menyenangkan-Nya :)

3. Communicate with partners!
Tahun ini aku kebagian banyak sekali belajar. Terutama bagaimana komunikasi dengan percaya diri menggunakan bahasa Inggris. Ha ha ha. Karena selama kerja sejauh ini aku dipaksa harus kenal dan berkomunikasi dengan partner tetangga. Dan itu sangat menyenangkan! Ya! Feel so blessed gitu rasanya bisa dipaksa ngomong bahasa inggris. Dan kenyataannya memang disini orang-orangnya hebat, mereka terampil berkomunikasi dengan orang luar. Dan aku ingin seperti mereka yang sudah hebat!
Pernah suatu ketika meeting dengan anak kantor sendiri, yang notabennya vendor, hanya bekerja di balik layar, bersama team intern. Dan yak... karena keseringan concall sama partner luar, seketika pernah sekali keceplosan ngomong "Are you ok with that?"
Dan reaksi temen kantorku sendiri adalah, "Ih dengerin elis ngomong kaya dengerin Anggit deh, suka ngomong Bahasa Inggris", disertai ketawa perempuan itu yang kurasa melecehkan.
Hmmm apa hari itu aku lagi dapet ya? Kok agak sensi. Hmm...
Kenapa ya dia hidup di kalangan orang yang tidak mau berkembang? Emang salah ya kalo ngomong bahasa Inggris? Lalu dengan kesalnya aku menjawab, "Eh maaf he he he. Emang kenapa? Salah ya kalo ngomong Bahasa Inggris?" dan dia hanya melihatku sinis. Ugh!
Ya Allah itu orang di bayangan aku udah aku jambak! Tapi dibayangan aku doang kok, aslinya mah enggak, dan kita nggak boleh marah. Abis itu aku inget pesan Rasulullah, "Jangan marah", yang ia ucapkan tiga kali sebagai nasihat untuk umatnya. Cuma ya itu sih, kita harus belajar komunikasi dengan banyak orang.
Atau mungkin aku harus bisa menempatkan diri, jangan sampai ngomong ungkapan bahasa inggris di meeting dengan orang Indonesia, gitu? Atau dia yang....ah udahlah pokonya instrospeksi diri aja daripada nyalahin orang lain :(. Mungkin aku belum begitu baik komunikasi dengan banyak orang, presentasi di depan banyak orang masih jelek, dan yak...even di smash temen kantor sendiri di clientpun aku masih merasa kesal. Yaiyalah orang smash nya di depan banyak orang! Huft. Ini aku wajib banyak berbenah sih. Harusnya nggak pake kesel. Tapi nggak papa lah, abis ngeselin! Kalo kamu nggak setujupun aku tidak peduli.
Pokoknya elis, kamu masih harus belajar komunikasi dengan baik! Tahun depan harus lebih baik lagi. Aamiin.


Well, sepanjang itu perjalanan tahun 2016. And welcoming 2017, yeay!
Semoga 2017 menjadi salah satu tahun terbaik. Semoga apa yang di harapkan tercapai, dan semoga kita menjadi orang beruntung yang menjadikan hari esok lebih baik dari hari ini.


Semangat selalu ya!

You May Also Like

0 comments