Traveller : Pangandaran Beach

by - 1/30/2014

Liburan semester ganjil sudah datang. Holiday Holiday yeah. Kali ini aku ingin sedikit membagi tentang tempat liburan kualitas maksimal dana minimal, haha. Liburan ini cocok untuk kantong mahasiswa. 

Tergelitik karena belum pernah posting tentang penilaian tempat wisata dan karena momentnya lagi pas bahasin liburan, siapa tau setelah baca ini kamu langsung ngajak "yuk kesana" apa deh elis *plaaaaak. Terlebih lagi pantai adalah tempat yang tidak pernah bosan untuk aku datangi sesering apapun itu. Aku padamu, pantai.

Well, Pantai Pangandaran adalah pantai yang terletak di Kabupaten Pangandaran, 2 jam ditempuh jalur darat dari rumahku hihihi. Makanya, setidaknya satu tahun sekali aku pasti kesana, tak pernah absen. Ditambah aku memang anak pantai, mencintai pantai dan seisinya. Untuk masuk ke pantai ini tidak mahal, hanya Rp 5000 perorang, atau Rp 10000 untuk motor, Rp 25000 untuk mobil dan Rp 75000 untuk bus. Muraaaah~

Pangandaran terkesan biasa ya dibanding Kuta Bali atau Senggigi. Tapi Pangandaran juga memiliki keunikannya sendiri loh. Di Pantai inilah kamu bisa melihat sunrise dan sunset secara bersamaan. Bingung kan? Biasanya sebuah pantai hanya memiliki satu sunset atau sunrise. Inillah yang membedakan. Pangandaran sendiri memiliki sedikitnya 2 wilayah pantai, yaitu pantai timur dan pantai barat. Pantai bart dibagi menjadi dua, yaitu pantai renang dan pantai pasir putih. Pantai ini dinobatkan sebagai pantai terbaik di Pulau Jawa menurut AsiaRooms (wikipedia). 


-Pantai


Ini adalah pantai utama. Berpasir coklat seperti pantai pada umumnya. Pangandaran pernah menjadi tempat diadakannya Festival Layang-layang Internasional loh. Pada Tahun 2011 diadakan Pangandaran Kite Festival yang setidaknya diikuti oleh 12 Negara dengan 34 club peserta Pelayang Nasional dan 12 club peserta negara lain, diantaranya Jepang, Malaysia, China, Singapura, Vietnam, India, Taiwan, Thailan, Kamboja, Selandia Baru, dan Filipina. Keren kan. Pantai ini memiliki ombak yang sedang. Ada bagian dimana memiliki ombak yang lebih besar, namun disana ada notice "dilarang berenang" demi keselamatan wisatawan. 

Untuk biaya pheripheral, ceileh bahasanya IT banget hehe, untuk biaya sewa benda-benda pelengkap berenang tak perlu merogoh kocek terlalu dalam, Rp 5000 untuk ban pelampung ukuran kecil, Rp7500 untuk ban pelampung ukuran sedang, dan Rp 10000 untuk ukuran besar, super besar muat untuk 3-4 orang. Sedangkan untuk papan selancar sama dari mulai Rp5000-Rp10000 saja. Muraaah~

Disana akan ada beberapa aa yang menjajakan foto ditempat, ya boleh kalo mau, untuk biayanya kuran tau sih tapi masih murah kayanya kok, kan ini pantai murah hehehe. Di pantai ini kadang ada badut lucu. Kamu bisa ikut berfoto atau nggodain ya boleh lah. Di sekitar pantai penuh warung-warung jajanan, dari air minum sampai makan. Jangan lupa, berbicaralah dengan bahasa sunda agar mendapatkan harga lebih murah lagi. Di pantai ini wisatawan boleh bermain sampai pukul 17.00 setelah itu akan ada peringatan untuk menjauh dari area pantai karena arus air mulai pasang.

Ini disebut Pantai Pasir Putih Pangandaran. Untuk menuju kesana ada dua cara, pertama kita menaiki perahu karena pantai ini dipisahkan oleh sebuah karang yang besar. Atau dengan masuk ke Cagar Alam yang akan kita bahas lebih detil nanti. 

Untuk naik kapal dikenakan biaya Rp5000 /orang, atau Rp 10000/ orang jika ingin antar jemput. Wisatawan hanya perlu mencatat nomor dari si abang kapal kemudian ketika sudah selesai bermain di pantai pasir putih tinggal telepon untuk minta di jemput kembali. 
 Saat diatas kapal, biasanya sebelum turun abang nahkoda akan membawa kita ke atas taman laut. Lalu memberhentikan kapalnya beberapa saat untuk membiarkan kita melihat ikan-ikan dalam taman laut yang tiada terkira cantiknya.




Pantai ini berpasir putih dari pecahan-pecahan karang. Kita bebas mencari atau menemukan karang disini karena sangat banyak dan bagus-bagus. Hal yang bisa dilakukan disini adalah berenang karena airnya sangat jernih, dan ombak di pantai ini cukup landai sehingga aman. Di pantai ini hal yang harus kamu coba adalah Snorkling, dengan mengeluarkan kocek Rp 20000 saja kamu bisa mendapatkan seperangkat alat snorkling untuk melihat dan mengamati kehidupan bawah laut. Taman laut disini sangat mempesona. Nggak rugi deh. Muraaaah~


Ini adikku, si nakal Aldi, dia nggak bisa berenang tapi mau nyoba, tapi tetep aja nggak bisa.
Hal nggak rugi yang aku pernah rasain kemaren adalah nyobain Snorkling. Nagih banget sob, emang dasarnya aku suka ikan sih, rumah penuh ikan, penuh kolam, aku berhasil mencoret salah satu hal yang ingin aku lakukan sebelum mati, Snorkling. Ternyata dulu aku pernah nulis ngga nyampe 100 sih, hal-hal gila yang ingin kau lakukan sebelum mati, dan ini termasuk dalam list. Beberapa hal gila lain udah aku coret dari list seperti pake sepatu hak tinggi, berjilbab, untuk bocoran, hal gila yang ingin aku lakukan lagi adalah berenang saat hamil. hihihihi (nggak usah ketawa yang baca!). Pokoknya nggak nyesel banget deh kesini buat nengokin ikan-ikan berwarna yang lucu. Sayang nggak ketemu ular laut  yang coraknya seperti bajuku. Padahal udah sama kostumnya :3 muehehehe.

Setelah Snorkling capek, kita bisa duduk berjemur di bawah terik matahari sembari mencari kerang, hati hati disini banyak monyetnya, apabila kamu menggenggam makanan pasti akan direbut. Monyet-monyet ini berasal dari Cagar Alam Pangandaran.

Setelah puas mencari kerang dan berjemur di bawah pohon bakau, berteman dengan sinar matahari pasir putih yang hangat dan ombaknya yang cantik. Jangan lupa, air di pantai ini terasa hangat daripada di pantai lain loh. Enak kan?

Hari sudah semakin sore, mendingan balik ke hotel jika kalian stay di hotel atau balik ke pantai barat dan cari kamar mandi umum untuk mandi. Untuk pulang ada dua cara, yaitu bisa menggunakan aa perahu yang tadi sudah deal untuk menjemput atau memilih lewat Cagar Alam. Tenang, kalau udah disini untuk masuk Cagar Alam tidak dikenakan biaya alias gratis :). Namun jika dari arah sebaliknya yaitu menuju Pantai Pasir Putih maka dikenakan biaya Rp 5000,- per orangnya. Sama aja kan sama biaya naik perahu?

Di Cagar Alam ini kita bisa masuk ke beberapa Gua peninggalan Belanda. Banyak loh, seperti Gua Lanang, Gua Kelelawar, banyak deh aku nggak apal hehe. Baca aja ada petanya disana. Bagi yang belum pernah saran harus jajaki semua gua disini ya, Cagar Alam dan gua-gua disini juga dulu sempat dipakai syuting film laga Angling Dharma loh. Film laga yang masih bagus dan belum alay seperti sinema laga sekarang loh ya. Kalo kamu tau Angling Dharma masa kecil kamu luar biasa hahaha. Di Cagar Alam ini keadaannya masih benar-benar hutan. Kita akan merasa berada di dalam hutan dengan adanya suara hewan yang disebut Tonggeret yang hidup di pohon dan berbunyi tak kenal henti, berisik sih tapi asri. Udaranya juga berbeda dari pantai, sangat sejuk, tapi suara deburan ombak masih sayup-sayup terdengar. Karena ini hutan diatas laut.

Di Cagar Alam ini kita akan disambut oleh banyak sekali monyet liar. Hati-hati, karena monyet-monyet disini liar maka sering meminta makanan kepada pengunjung. Jaga tasmu baik-baik, kadang mereka kepo dengan isi tas kita. Selain itu kau akan dengan mudah menemukan rusa-rusa yang indah. Kalo rusa-rusanya penurut sih. Mereka makan apapun yang kita beri. Pokoknya hati-hati ya kalo disini.











Setelah puas jalan-jalan di hutann yang sangat sejuk kita bisa ganti baju kali ya, mandi, bebersih di kamar mandi umum dengan biaya Rp 3000/orang. Atau jika kita memiliki kamar hotel yaudah mandi di kamar dulu.

Setelah mandi dan cantik boleh lah kita duduk-duduk sembari mencari sunset. Sunset bisa dilihat di pantai yang pertama kita kunjungi. 

Setelah puas kita bisa balik ke hotel dan mencari makanan ke tempat makan sekitar pantai. Atau ingin mencicipi hewan laut yang fresh from the oven? Yap, ada sebuah restoran disini yang menyediakan hewan-hewan laut yang masih hidup, lalu kita bebas memilihnya dan minta dimasak seperti apa, setelah itu hewan tersebut akan di hadirkan di atas piring di meja kita. So yummy.

Kalo untuk setelah makan malem sedap tadi kita bisa berjalan di tepian pantai sembari menikmati angin pantai yang romantis. Bisa lah kita duduk berdua sembari menikmati jagung rebus kita dan ngobrol kesana-kemari, ngobrolin apa aja yang enak diajak ngobrol, katanya kalo cari pasangan itu yang enak diajak ngobrol, karena sampai tua hal yang akan kita lakukan dengannya adalah "mengobrol". Ngobrol di kursi tepi pantai, dengan pemandangan pantai dan lampu-lampu serta angin yang sumilir itu terbukti romantis loh, serius. Apalagi sembari makan jagung rebus hangat.

Musik-musik anak-anak tepi pantai kadang menemani malam yang semakin romantis. Nggak ada ruginya sih ndengerin mereka. Oke, setelah romantis-romantisan nih, kita bisa berjalan sepanjang pantai atau keluar ke jalan dan berbelanja oleh oleh atau sekedar cari barang antik khas pangandaran. Disana ada banyak sekali cendera mata yang bisa dibawa pulang dari mulai celana pantai, baju pantai, sampai hiasan dinding. Siapin kocek ya karena jiwa belanja kamu bakal di uji disini. Aku jamin nggak akan tahan kalo nggak belanja hahaha. Ya saranku sih kalo mau beli disini celana pantainya bagus-bagus dan murah-murah. Celana pantai bisa kamu dapetin dari harga Rp 20.000-Rp 35.000 saja tergantung ukuran. Masalah kualitas? Jangan salah, getok kepalaku kalo baju/celana yang kamu beli disana robek dalam1 tahun, celana pantaiku dari jaman awal smk sampe sekarang masih ku pake kok, beneran dah awet banar :D.
Salah satu botol kerang yang berharga hanya Rp. 15.000 saja loh, cocok untuk koleksi di lemari kaca kamu.

Untuk cendera mata yang ingin kamu bagikan ke temen-temen belilah gantungan kunci atau benda-benda yang berbau pantai. Murah kok, tidak akan menguras kantong kamu :D. Kalo mau belanja yang puas kamu bisa cari rental sepeda di sepanjang jalan, murah kok, hanya dengan Rp 15.000- Rp 25 000 kamu bisa pake sepeda gandeng 3 looh, keren kan, biar berasa pantai. Kamu bebas pakai sepeda itu sepuasnya untuk nemenin kamu belanja jika ingin ke tempat yang lebih jauh sembari menikmati suasana malam Pangandaran. 
Oke kalau sudah malam balik saja ke hotel untuk istirahat.

Pagi sekali sekitar pukul 5 pagi cobalah keluar dari kamarmu, tak usah mandi. Pergilah ke pantai. Berenanglah, dan rasakan matahari yang mulai keluar dari peraduannya. Rasakan air laut yang begitu hangat ketika kau menemuinya pukul 5 pagi. Cobalah itu sangat menyenangkan, dan menenangkan.

Setelah bermain dengan air hangat jika bosan kita bisa mencari ATV. Kendaraan motor roda 4 yang bergigi itu bisa dijumpai disini. Dengan merogoh kocek Rp 50.000 untuk ATV ukuran kecil dan Rp 75.000 untuk ukuran besar. Murah kan? Dengan menitipkan KTP/SIM sebagai jaminannya kita bisa menggunakannya selama 1 jam saja. Karena bensinnya dijatah dari sana jadi jangan sampai mogok dijalan ya :p. Dan kalau kamu kesini kamu beneran harus nyobain naik ATV di tepi pantai. Ngerasain susahnya mengemudi benda segede itu diatas pasir ditemani ombak dan angin. Uuuuuuh, nagih banget sob.


Kalo udah main ATV kayaknya kalo main banana boat asik kali ya. Oke kita pergi ke beda arah. Kita tadi ada di pantai barat maka kita harus pergi ke pantai timur. Disana ada game-game air yang seru seperti banana boat dan jet air. Kita harus nyoba sob. Nggak perlu bawa mobil untuk kesana, cukup lewat jalan setapak untuk menyeberang dari pantai satu ke pantai sebaliknya. Di pantai ini tidak akan ada yang berenang karena berenang disini adalah dilarang keras. Disini tidak ada pasir pantai. Yang bisa kamu lihat hanyalah banyak kapal nelayan dan beberapa peralatan game air serta batu batu yang menjadi jembatan layaknya pelabuhan mini. 




Setelah capek bermain banana boat, kita bisa duduk-duduk di pinggiran pantai berbatu itu sambil minum es kelapa. Huuuuum, fabiayyiaalaa irabbikumaa tukadzibaan...Entah apa yang membuat es kelapa di pinggiran pantai jadi layaknya minum minuman surga *lebaaaay.

Apalagi ya? Ermm mandi mandi udah, taman laut udah, semuanya udah, eh ini informasi hotel kali yah. Bagi kamu yang mau kesana aku saranin jangan sehari tapi harus bermalam karena emang harus ngerasain belaian angin malam pangandaran dan taburan bintangnya #tsaaaah. Untuk bermalam disini kamu bisa pilih sesuka hati. Mau murah? bisa, tidur di mobil hehe. Untuk yang siap tidur di mobil sih bisa aja kok selama mau wkwk. Atau kamu bisa turun dan cari penginapan. Penginapan disini bervariasi dari mulai Rp.150.000 sampai jutaan permalamnya. Untuk penginapan yang biasa ini bisa dijumpai di dalam perumahan warga. Kalau untuk hotel yang mentereng pinggir laut bisa dijumpai dari harga Rp.300.000 per malamnya dengan fasilitas yang berbeda-beda sesuka hati dan kocek kamu. Muraaah kan.




Atau nih, buat kamu yang dateng bareng sama temen-temen bisa sewa villa disini. Isinya rumah dengan isi lengkap kisaran Rp.700.000 - jutaan sesuai fasilitas dan luas rumah ya. Pokoknya nggak susah kok cari tempat nginep disini. 

Untuk yang mau hang out disini banyak toko-toko souvenir antik, pakaian, restaurant, cafe, sampai bar. Ada semua deh. Disini juga banyak turis asing loh, mayan lah kalo ada yang ganteng #eh. Banyak juga turis cewek yang berjemur di pantai pasir putih biasanya dan yah bikinilah yang selalu mereka pakai. Jadi jangan heran ya :p. Kalo buat ADK mah tutup mata aja deh dosa :p.

Setelah puas jalan-jalan di pantai pangandaran, sebelum pulang sempatkanlah main ke Green Canyon Pangandaran. Letaknya tidak terlalu jauh kok, tapi emang harus pake kendaraan kesananya. 

Perjalanan kesana ditempuh dalam waktu satu jam. Siapkan uang lebih jika ingin berkunjung kesana karena disana tidak ada ATM. Transportasi yang dipakai hanya perahu. Jika amerika punya Grand Canyon, Indonesia punya Green Canyon. Disana kita akan disuguhi pemandangan dinding-dinding gua yang dipenuhi lumut dan air yang berwarna hijau bening. Saranku kalau kesana jangan di musim penghujan karena air pasang dan objek wisatanya bisa tutup, sebaliknya datanglah di musim terang maka air akan terlihat lebih hijau bening.






Kalo udah puas berenang disini, kita bisa beristirahat di tepian banyak penjual makanan. Disini juga ada hotel di daerah Batu Karas kurang lebih 15 menit darisini. Tapi mending balik hotel di Pangandaran aja deh saranku kalo belum begitu capek.


Beginilah suasananya, banyak batu di pinggiran pantai. Ini buat liat sunset sosweet loh :p.

Kemana lagi kita sekarang? Pulang! Yeaaay, sebelum pulang mampirlah dulu ke Karang Nini, hutan yang di dalamnya terdapat pantai, namanya pantai ayah.

Kurang apa coba? Kurang kenyang apa sama yang namanya pantai? Haaaaa. Pantai. Kenapa ya bisa banget bikin aku jatuh cinta berkali-kali hihihi. 

Ketika di pantai biasanya aku bersyukur atas alam yang diciptakan Allah begitu indahnya. Dan aku langsung minta perlindungan dari bahaya ombak yang mungkin bisa saja menerkamku tiba-tiba. Aku memang pinter banget berkhayal. Mengkhayal apapun, tiba-tiba ombaknya 12 meter lah, tsunami lah. Parnoan. Makanya pantai bikin bersyukur dan ngerefresh pikiran kita yang penat selama beberapa bulan di rantau. Hehe sekian cerita tentang pantainya. Gimana? Menarik buat dikunjungi kan? Boleh lah ditaro di "list" kamu dulu sampe ada waktu ngajak aku kesana #eh. Sampe ada kesempatan berkunjung kesana maksudnya. 
Happy holiday!



-Salamku untukmu ombak pantai-




source gambar : www.google.com dan koleksi pribadi.




You May Also Like

0 comments